SimadaNews.com-Kegiatan tahunan Pesta Rondang Bittang (PRB) “Ucap Syukur Panen Padi” dari Kampung Budaya “Op. Tuan Djorhatim Damanik” Sarimatondang, resmi didaftarkan menjadi kalender wisata 2019 oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Kepastian PRB masuk dalam kelender wisata, setelah pegiat Budaya dan Wisata, Sultan Saragih dan Maruli Damanik, silaturahmi dengan Kepala Divisi BPODT, Dito di Jalan Pattimura Medan, Senin (18/2).
“Kami menyambut baik kegiatan pelestarian tradisi simalungun yang dapat menjadi atraksi budaya hingga bisa menarik kunjungan wisatawan,” kata Dito.
Dito menuturkan, baru satu yang masuk kalender event dari Tanah Simalungun yakni Pesta Rondang Bittang. Selama ini, pihaknya sulit mengajak kerja sama dengan Pemkab simalungun.
“Kita memberi respon positip dan sedia memberi bantuan kepada sanggar, komunitas dan pelaku tradisi yang sudah ajeg menyelenggarakan kegiatan, juga sudah dikenal track record perjalanan dan kegiatannya,” kata Dito.
Sultan Saragih, menyampaikan kegiatan PRB sudah dilaksanakan tahun sebelumnya dengan memanfaatkan kawasan wisata pendukung seperti pemandian Bah Mata Huting, air terjun Bah Biak, pemandangan kebun teh Sidamanik, situs partuanon Sidamanik.
Dia mengharapkan, agar kalangan akar rumput tradisi seperti kampung budaya “Op. Tuan Djorhatim Damanik” Sarimatondang, Sidamanik mendapat perhatian.
Juga kiranya banyak simalunguners yang sedia membantu untuk menghidupkan kembali peran Sipukkah Huta sehingga dari kegiatan tradisi Simalungun bisa menjadi sebuah event wisata baik skala lokal hingga skala nasional.
“Intinya selalu berusaha, menjaga kualitas acara dalam pelestarian tradisi dan menambah daya tarik melalui kemasan,” ujar Sultan.
Hal senada disampaikan Maruli Damanik. Dia memberi gambaran saat ini keadaan kunjungan wisata fluktuatif naik turun, bukan saja dari faktor bagaimana mendatangkan pengunjung kemudian mendampingi perjalanan wisata tapi juga sisi lain perihal segala urusan dalam memberangkatkan wisatawan.
“Seperti kita ketahui, akhir akhir ini jumlah penumpang pesawat surut akibat naiknya harga tiket dan bagasi ber bayar, padahal wisatawan suka bawa oleh-oleh,” sebutnya.
Menyikapi itu, Dito mengajak semua stakeholder bekerja sama, termasuk pengusaha travel, jurnalis, media, hotel dan penginapan juga Pemda agar bersama sama memajukan wisata kawasan Danau Toba.
Wisata berbasis masyarakat lokal, melibatkan warga sipukkah Huta sebagai salah satu upaya dan jalan melestarikan tradisi hingga menjadi ekonomi kreatif yang banyak mendatangkan kesejahteraan, tentu tanpa kehilangan tempat berpijak yakni akar budaya sendiri.
“Kawasan jalur wisata Siantar-Sidamanik-Pelabuhan Tiga Ras ke depan akan menjadi daerah wisata unggulan menimbang sebagai pintu gerbang memasuki kawasan Danau Toba. Selain jalan aspal sudah hampir semua hotmix dan diperbaiki, peranan dibuka nya jalan tol KNO-Tebing Tinggi-Siantar sangat mendukung kemudahan dan kenyamanan wisatawan,” ujarnya.
Dia menambahkan, PRB Kampung Budaya “Op. Tuan Djorhatim Damanik” dijadwalkan terlaksana bulan Juli 2019 dalam Kalender wisata se-kawasan Danau Toba 2019. (rel/snc)