SimadaNews.com-Dalam rangka menyambut Cheng Beng, masyarakat Etnis Tionghoa Sanpantao melakukan rioni cimbeng di Starpark Simpang Kubah, Perdagangan II Kecamatan Bandar, Sabtu (30/3).
Dalam acara Cheng Beng sekaligus rioni tersebut dibuat agar mengigat orangtua Etnis Tionghoa yang tinggal di Kota Perdagangan (Sanpantao) agar tetap menjalani hubungan baik satu sama lain.
Di acara itu, bukan hanya masyarakat Etnis Tionghoa yang ada di Perdagangan saja yang hadir. Tapi ada dari Medan, Jakarta bahkan luar negeri.
Panitia juga mengundang Uspika Bandar, toko agama dan memberikan santunan kepada 100 anak yatim dari berbagai nagori di Kecamatan Bandar.
Ketua panitia, Ayou alias Candra Gunawan menuturkan, acara rioni tersebut dilakukan hanya mengigat dan kebersamaan untuk menjalani hubungan baik diantara etnis Tionghoa yang ada di Sanpantao dan di luar Sanpantao maupun dari luar negri.
“Kita lakukan acara ini agar kita menjalani kebersamaan,” katanya.
Menurut tradisi Tionghoa, pada hari Cheng Beng, orang akan beramai-ramai pergi ke tempat pemakaman orangtua atau para leluhurnya untuk melakukan upacara penghormatan.
Biasanya upacara penghormatan ini dilakukan dengan berbagai jenis, misalnya saja membersihkan kuburan, menebarkan kertas sampai dengan membakar kertas yang sering dikenal dengan gincua.
Cheng Beng adalah salah satu dari 24 Jieqi yang ditentukan berdasarkan posisi bumi terhadap matahari.
Pada Kalender Gregorian Awal, Cheng beng jatuh pada 5 April atau 4 April. Bila kita artikan kata Cheng Beng, maka Cheng berarti cerah dan Beng artinya terang sehingga bila digabungkan maka Chengbeng berarti terang dan cerah.
Saat Cheng Beng ideal untuk berziarah dan membersihkan makam karena cuaca yang bagus (cuaca cerah, langit terang). Apalagi pada Zaman dahulu lokasi pemakaman cukup jauh dari tempat pemukiman. (oki/snc)