SimadaNews.com-Sanggar Rayantara bekerjasama dengan Keturunan Tuan Djoratim Damanik, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, menggelar Festival Rondang Bittang di Kampung Budaya Sarimatondang, Sidamanik, Sabtu-Minggu (27- 28/7).
Sultan Saragih ketika ditemui SimadaNews.com, Jumat (26/7) mengatakan adapun kegiatan acara yang akan dilaksanakan pada saat Festival Rondang Bittang yaitu maranggir, manggalang, pertunjukan tradisi tor-tor Simalungun, panggung budaya band genre Simalungun, pencak tradisional se kawasan Danau Toba seperti , dihar, ndikar, mossak, silau laut.
Kemudian ada juga Inggou Simalungun dan terakhir Pementasan Teater Puang Sorma.
“Untuk persiapan semua kegiatan yang akan kami tampilkan mulai dari sound, dekorasi, panggung, dll semua sudah rampung tinggal mempertunjukkan kepada penonton” tutur Sultan.
Sultan sedikit bererita tentang legenda Puang Sorma yaitu putri Partuanon Sidamanik sendiri generasi ke 9 dari pendiri Kerajaan Siantar Oppung Permata manunggal.
“Pada era dia lah terjadi legenda Panak Boru Angrainim Damanik yang menjadi putri ular, Jadi kita mencari benang merah sejarah dan budaya dari Sipukkah Buta Sarimatondang yang masih ada garisnya dengan Kerajaan Siantar,” ungkap Sultan.
Sultan melanjutkan, Festival Rondang Bittang ini menggambarkan budaya dan tradisi simalungun seperti tanam padi, manabi, mardogei, dan mamurpur, tradisi masa lampau yang hampir tidak terlihat lagi pada jaman sekarang.
Sultan yang didampingi Oppung Raminah Garingging, mengaku selain bekerjasama dengan BPODT, pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi, Dinas Pariwisata Kabupaten Simalungun, dan Pemerintah setempat Kecamatan Sidamanik terutama keluarga Op. Tuan Djorhatim Damanik dan Tuppuan Op. Nai Horsik.
“Nanti ada juga penampilan kerjasama Tortor Kolaborasi Sanggar Inang Nauli Basa dari Sibisa dan Silau Laut dari Asahan,” sebut Sultan.
Sultan dan Oppung Raminah berharap,
kegiatan seperti ini bisa terlaksana setiap tahun dan menjadi kalender wisata kawasan Danau Toba, karena dengan kegiatan seperti ini generasi muda mengetahui tradisi dan budaya yang sebenarnya dan mengetahui legenda-legenda apa saja yg ada di daerahnya.
“Jadi generasi muda terlebih generasi Simalungun mengetahui Budaya Sjmalungun yang sebenarnya. Kedepan Sanggar Rayantara akan menampilkan legenda Gajah Putih,” pungkasnya. (snc)
Laporan: Christopel
Editor: Hermanto Sipayung