Catatan | ingot simangunsong
jurnalis simadanews.com
JUMAH SIHORBO PURBA SIPINGGAN…
Usai bincang-bincang dengan teman-teman kelompok Sadar Wisata (Darwis) binaan Ober Saragih, kami melaju ke destinasi wisata Jumah Sihorbo Purba Sipinggan.
Tidak berapa jauh dari simpang Sipinggan ke arah Haranggaol Horisan, mobil yang dikenal membelok ke kanan jalan tani yang menanjak ke arah pebukitan.
Memasuki mulut jalan, ada plank proyek, bahwa jalan tani itu baru selesai dikerjakan cor beton kiri-kanan dapat dilalui mobil, dan roda dua dalam posisi selisih jalan, naik atau turun.
Jalan cor beton hanya kira-kira 1 kilometer, setelah itu jalan tanah, jika masa penghujan tentu akan berlumpur dan masa kemarau kering berdebu. Kami memasuki wilayah Jumah Sihorbo, di saat matahari dengan “garangnya” menyinari bumi.
Sepanjang jalan yang adakalanya menanjak dan menurun, pandangan kami lepas menatap tanaman sayur kol, padi darat yang sudah dipanen, dan kebun jeruk. Setelah, kami dapat melihat dari kejauhan Gunung Sipiso-piso, yang kelihat “gagah” menduduki bumi “Habonaron do Bona”, Kabupaten Simalungun.
“Nikmatilah, betapa indahnya menatap sekitarnya dari ketinggian Jumah Sihorbo,” kata Ober Saragih.
PESONA HAMPARAN DANAU TOBA
Di batasan mobil berhenti, kami turun. Kemudian berjalan kaki untuk melihat titik-titik yang dapat dijadilan lokasi penatapan ke hamparan Danau Toba yang mempesonakan.
Benar yang disampaikan Ober Saragih selama ini, bahwa Jumah Sihorbo Purba Sipinggan, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, memang pantas dijadikan destinasi agrowisata dan pesona hamparan Danau Toba.
Dari ketinggian yang tidak melelahkan, siapa pun yang datangkan akan dapat menikmati pesona hamparan Danau Toba yang lebih luas. Dapat melihat Pusuk Buhit yang disebut-sebut sebagai tempa asal muasal Si Raja Batak.
Di satu titik yang sangat baik, berdiri kokoh beberapa pohon pinus, dan jika dikemas, kata Ober Saragih, dapat dijadikan “rumah pohon”.
“Dari rumah pohon itu nantinya, wisatawan akan lebih santai dan leluasa melihat indahnya Danau Toba. Kalau bermalam, akan lebih asyik tentunya,” kata Ober Saragih.
DUKUNGAN PEMILIK LAHAN
Perjalanan satu hari tersebut, benar-benar kami manfaatkan untuk membangun kembali komunikasi yang sempat terputus, dalam “hangatnya” membicarakan potensi Jumah Sihorbo Purba Sipangan untuk dijadikan destinasi wisata, khususnya agrowisata, perkemahan, pesona keindahan Danau Toba, penatapan lepas ke Gunung Sipiso-piso.
Ketemu dengan pemilik kebun jeruk, Pak Purba, apa yang pernah direncanakan Ober Saragih, dan hendak dikerjakan kembali, disambutnya dengan hangat.
“Pada prinsipnya, sejak awal, saya sangat setuju untuk menjadi Jumah Sihorbo jadi tujuan wisata tanpa mengganggu aktivitas para petani,” kata Purba yang memiliki 1.500 pohon jeruk yang dapat dijadikan salah satu objek tujuan wisatawan ke Jumah Sihorbo.
Menurut Purba — yang memiliki 4 keluarga karyawan yang menjaga kebun jeruknya — sudah terpikir dalam benaknya untuk mendirikan setidaknya 4 homestay di lokasi kebun jeruknya.
“Kalau ada dukungan modal, saya mendirikan 4 homestay, karena lokasi memang sangat mendukung untuk tujuan wisata,” kata Purba. (***/bersambung)