SimadaNews.com – Dalam rangka peningkatan SDM pariwisata yang unggul dan berdaya saing, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif, Direktorat pengembangan SDM pariwisata, Deputi bidang sumber daya dan kelembagaan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten Toba melaksanakan kegiatan Gerakan Sadar Wisata di destinasi pariwisata Kabupaten Toba.
Sebagai upaya akselerasi implementasi Adaptasi Kebiasaan Baru di masa pandemi dan era new normal bagi masyarakat pelaku pariwisata di Kabupaten Toba, 100 peserta dari Desa Lintong Ni Huta, Tarabunga dan Meat mengikuti kegiatan yang dipusatkan di Desa Lintong Ni Huta, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Minggu (21/02/2021).
“Toba merupakan 5 destinasi prioritas. Artinya Toba disiapkan sebagai salah satu destinasi untuk menerima kunjungan wisatawan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mensosialisasikan sadar wisata yang memang sebenarnya sudah cukup lama sapta pesona, namun agar kita lebih ingat lagi, makin aware hingga dapat diimplementasikan”, sebut Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Regional 1, Desti Murniati.
Selain pemberian materi tentang kebersihan, kesehatan, keamanan dan kelestarian lingkungan (Clean, Health, Safety and Environment /CHSE) dan Sapta Pesona, seluruh peserta mendapatkan sosialisasi akan pentingnya pengelolaan sampah.
“Masalah sampah dimanapun ada solusinya, termasuk di kawasan wisata. Intinya tergantung kita, mau atau tidak menyelesaikannya. Dengan pengelolaan sampah kita bisa menciptakan wisata yang bersih dan dalam upaya penyelamatan lingkungan. Jangan sepelekan masalah yang ada dilingkungan kita, cari solusi dan berdampak ekonomi, sosial dan lingkungan,” kata Wildayanti Pembina dan Mitra Kelompok Usaha Pengelola Bank Sampah Indonesia.
Sementara itu, Kepala dinas Pariwisata Kebudayaan Kabupaten Toba John Piter Silalahi menyebutkan pentingnya kesiapan sumber daya manusia.
“Berbicara sadar wisata tentunya berbicara partisipasi kesadaran masyarakat terhadap tumbuh kembangnya pariwisata. Hal ini tidak terlepas dari masalah kebersihan, di Kabupaten Toba sendiri, menurut data masih 35 persen sampah yang bisa dikumpulkan, tentunya kita perlu bersinergi untuk mengatasi hal tersebut untuk dapat menjadikan kota wisata yang bersih,” katanya.
Usai menerima penamparan materi, seluruh peserta diajak untuk mengimplementasikan pengelolaan sampah untuk penyelamatan lingkungan serta simulasi praktek CHSE di sekitar desa wisata.
Sebelum mengikuti kegiatan seluruh peserta diwajibkan mematuhi protokol kesehatan dengan mengatur jarak, memakai masker dan mengikuti pemeriksaan antigen. (Jaya Napitupulu)