SimadaNews.com – Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), membangun atau melakukan pemasangan sumur bor di 17 Sekolah Dasar yang ada di Kecamatan Raya Kahean, yang dimulai awal tahun 2021.
Pelaksanaan proyek itu, menimbulkan kejanggalan, karena ke-17 Sekolah Dasar tersebut, sudah memiliki sumber air dari nagori masing masing.
Anehnya walaupun sudah memiliki sumber air, tetap saja Pemkab Simalungun memasang sumur bor tersebut, dan pengerjaanya pun terkesan asal-asalan. Karena pemborongnya pun tidak tahu siapa dan pagu anggarannya pun tidak tahu berapa. Semua serba tertutup dan masyarakat tidak boleh mengetahuinya.
Kordinator Wilayah Pendidikan Raya Kahean, Raminauli mengaku bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali, proyek itu dari mana asalnya.
“Bahkan saya tidak tahu siapa yang mengerjakannya,” kata Raminauli, Selasa (30/03/2021).
Begitu juga Kepala SD No 096114 Sorbadolog, Hotlan Edy Juanda Saragih, juga menyampaikan hal Yang sama.
“Saya tidak tau. Dari mana anggarannya ini dan mereka tak pernah jumpa sama saya,” katanya, Selasa (30/03/2021).
Pemkab Lakukan Pemborosan Anggaran
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Simalungun, Erwin Parulian Saragih mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam hal ini, sudah melakukan pemborosan anggaran.
“Seharusnya Pemkab lebih memprioritaskan kepada yang lebih urgent bukan kayak begini memasang sumur bor, padahal di sekolah tersebut susah ada sumber air yang bersih bahkan layak konsumsi,” katanya.
Erwin Saragih, juga menyoroti masalah fungsinya sumur bor ini, sedangkan diketahui juga sekarang masa pandemi Covid-19.
“Belajarnya saja online, bukan tatap muka, jadi siapa yang menggunakan sumur bor, sedangkan kita tahu anggaran ini berasal dari Biaya Tak Terduga (BTT) Covid-19. Seharusnya dana iu dipergunakan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19 lah. Bukan malah menghambur-hamburkan anggaran,” kata politisi Gerindra itu.
Sementara itu, Kepala Dinas BPBD Simalungun Frizt U Prapanca Damanik, tidak memberikan jawaban, saat dikonfirmasi lewat aplikasi WhtasApp, walau pun sudah contreng dua hijau. (Mantrison Sinaga)