SimadaNews.com – Roni Darma Sahputra Garingging – setelah menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Pertanian, USI Pematangsiantar, segera membudidayakan sayuran di kampung halaman Nagori Banjaran, Kecamatan Raya Kahean, Kabupaten Simalungun.
Di atas lahan 5 meter x 7 meter dengan jumlah 800 lobang tanam, Roni mengembangkan metode budidaya hidroponik.
“Ada beberapa sayuran yang dikembangkan melalui metode hidroponik, seperti sawi manis, sawi botol, slada merah dan slada hijau,” kata Roni Garingging, Jumat (09/04/2021).
Roni Garingging memulai usaha hidroponiknya dengan anggaran Rp3 juta dan panen berselang 30 hari setelah masa tanam.
“Hari ini, 9 April, saya panen hasil budidaya hidroponik,” kata Roni Garingging, yang mengaku dalam budidaya tersebut masih memakai metode rakit apung yang terdiri dari bahan styerofoam, terpal plaatik, jaring paranet dan atap lokasi usaha plastik UVE, nutrisi abenix serta air secukupnya.
Hasil panen perdananya tersebut, dipasarkan ke Kota Pemaangsiantar dan sekitar Kecamatan Raya Kahean, dengan harga Rp20.000 per kilogram.
Adapun kendala yang dihadapi Roni Garingging, berkaitan dengan kurang lebarnya lahan tanam.dan kurangnya modal.
Mengenai modal usaha yang disebutkan Roni Garingging, Pangulu Nagori Banjaran, Siholman P menjelaskan, masalah dana untuk mendukung program budidaya hidroponik, telah dianggarkan sekitar Rp20 juta dari dana desa.
“Kita memberikan perhatian terhadap apa yang dikerjakan Roni Garingging, yang mau mengabdikan ilmunya untuk kampung halaman. Ke depan, kita berharap apa yang dikerjakannya menjadi pemicu bagi masyarakat Nagori Banjaran,” kata Siholman. (Jenro Purba)