SimadaNews.com – Perkembagan zaman dan kemajuan digitalisasi saat ini, sosial media dijadikan sebagai sarana untuk berbisnis, termasuk bisnis yang menyimpang.
Dari penelusuran simadanews.com, sosial media yang dijadikan sebagai sarana transaksi prostitus tersebut seperti MiChat, pengguna sosial media sangat mudah menemukan para wanita penyedia jasa seksual secara daring (online).
Seperti di MiChat, akun-akun wanita penyedia jasa seks berseliweran ketika pengguna melakukan pencarian pada fasilitas pengguna di sekitar.
Wanita berinisial IR, yang mengaku satu diantara penyedia jasa seksual di perhotelan yang ada di Kota Perdagangan, Simalungun meyebutkan bahwa pelanggan yang diterimanya notabene berasal dari interaksi di sosial media tersebut.
Pelanggan paling banyak dan mudah dapatnya dari MiChat,” ungkap IR, Rabu (26/05/2021).
Menurut IR, metode yang diterapkan di sosial media untuk menjaring pria hidung belang itu terbilang sangat mudah. Menurutnya, dia hanya memasang foto profil dirinya dengan tampilan seksi dan menyematkan kode ST (open BO)
Menurut dia, BO adalah singkatan dari ‘Booking Order’ yang artinya tersedia untuk order diri. Para lelaki hidung belang pun sudah memahami arti dari kode tersebut.
“Sebenarnya kalau saya enggak nyari tamu ya. tamunya yang nyari. Saya tinggal pasang foto profil sama kode dan identitas saja, kalau cocok degan tarif yang saya berikan, saya tinggal suruh datang ke hotel yang mana saya mau,” katanya.
Sementara itu, pria berinisial AN mengaku bahwa sangat mudah menemukan para wanita esek-esek di sosial media dan kebanyakan stay diperhotelan dan kos-kosan yang ada di Kota Perdagangan.
“Kalau awal saya cari lokasi yang terdekat dulu, masuk di aplikasi MiChat, paling cari yang di hotel atau kos-kos yang ada di kota ini, tapi kebanyakan mereka stay di hotel yang saya tau selama ini,” kata AN.
Lanjutnya, ketika melakukan pencarian di sosial media dan menemukan wanita yang cocok, selanjutnya ia dan wanita itu langsung menyepakati tarif.
“Sesuai tarifnya yang ditentukan mereka, tergantung ya… paling awal mahal Rp700 ribu. Terus kan ditawar, dealnya kira-kira Rp500 ribu juga mau lain kamar hotel,” katanya.
Setelah menyepakati tarif, ia mengaku langsung mendatangi wanita yang sudah standby di hotel. Mereka pun lantas berkencan. (oki sibagariang)