SimadaNews.com – Setelah ditunggu berjam-jam, akhirnya Bupati Kabupaten Toba, Poltak Sitorus menemui para demonstran yang sudah berada di halaman Kantor Bupati sembari menyerukan tutup TPL.
Seruan demi seruan yang dibumbui dengan spanduk narasi tuntutan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Masyarakat (Gerak) Tutup TPL, Selasa (29/06/2021).
Dengan tegas, Bupati menyampaikan bahwa pihaknya mengayomi masyarakat.
“Kita sampaikan, kami sebagai pemerintahan selalu berpihak kepada masyarakat. Hati kami, pikiran kami harus pada rakyat. Tentunya seperti bapak kepada anak, tetap juga mengayomi,” kata Bupati usai demonstrasi di Kantor Bupati Toba.
“Kita tetap juga mengayomi, mengarahkan mana yang terbaik supaya keinginan rakyat itu bisa terpenuhi. Tentunya harus kita mengikuti aturan dan peraturan sesuai dengan aturan hukum,” katanya.
Sehingga, ia berharap agar masyarakat tetap bersabar dan mengutamakan hukum dalam proses pengesahan tanah ulayat yang menjadi dasar tuntutan para demonstran.
“Kami minta kepada masyarakat agar jangan dahulukan kekuatan. Kita dahulukan hukum. Bagaimana prosesnya sudah kita kasih tahu,” kata Bupati.
Ia juga menuturkan dua hal upaya yang harus dilakukan pihak pemerintah bersama masyarakat untuk melegalkan tanah ulayat tersebut.
“Ada proses hukum untuk selama ini yang mereka idamkan yakni tanah adat dengan ada dua proses; satu melalui TORA dan yang kedua melalui penetapan masyarakat adat,” jelasnya.
“Kita minta agar masyarakat adat mengikuti proses ini. Kami bukannya berlama-lama, kita sedang memproses ini. Kita butuh waktu. Mohon pemahamannya supaya kita jangan salah melangkah. Percayalah, pemerintah berpihak kepada masyarakat. Akan kami lakukan apa yang bisa kami lakukan,” katanya.
Ia juga mengapresiasi para demonstran yang sudah menyampaikan tuntutannya di halaman Kantor Bupati Toba.
“Terimakasih sudah datang ke sini menyampaikan aspirasinya. Dan ke depan kita akan kasih jawaban atas tuntutan mereka. Besok kita akan kasih jawaban,” katanya.
Lalu, terkait Tanah Objektif Reforma Agraria (TORA), Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Toba, Audi Murphy Sitorus memberi penjelasan.
Ia juga menyinggung keberadaan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara dalam pergolakan antara masyarakat adat Natumingka dengan pihak PT Toba Pulp Lestari (TPL).
“Tahap ini sedang persiapan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan oleh masyarakat hukum adat tersebut. Jadi kira sudah menyampaikan agar didampingi AMAN untuk menyusun sejarah, entah itu keberadaan masyarakat adat tersebut itu,” katanya.
“Kalau mereka sampaikan sudah siap untuk diverifikasi, nanti tim kita akan ditugaskan Bupati untuk turun ke lapangan,” katanya. (Jaya Napitupulu)