Oleh | Eno Lorien Togatorop
Impian adalah sumber kebahagiaan. Hidup tanpa impian akan membuat kita tidak memiliki arah dan tujuan yang akan dicapai.
Jika kita telah memiliki impian dan akhirnya bisa mencapai tujuan, maka kita akan melihat perubahan yang berbeda dalam perasaan dan menjadi lebih bahagia dari sebelumnya.
Impian berperan sebagai sumber motivasi, yang membangkitkan ambisi dan optimisme, sehingga mampu melampaui rintangan dan kesulitan.
“Mengapa setiap orang memiliki impian atau cita-cita yang berbeda?” Karena setiap manusia mempunyai khayalan atau imajinasi masing-masing tentang apa yang dia ingin lakukan. Apakah itu sebagai pekerjaannya di masa depan, saat dia sudah beranjak dewasa dan karena itulah mengapa cita-cita setiap orang berbeda-beda.
Tetapi “bagaimana kita mewujudkan impian dimasa pandemi saat ini?” Hal yang perlu kita lakukan yaitu jangan menyerah dengan keadaan tapi justru dijadikan acuan agar semakin mengembangkan diri untuk meraih impian. Kemudian perlu mengeksplorasi cara-cara baru yaitu harus dapat memainkan imajinasi dan keluar dari zona nyaman kamu untuk menghasilkan ide-ide yang brilian.
Selanjutnya harus memperbanyak membaca buku dan memperkaya pengetahuan dan wawasan serta melakukan hobi agar tidak stres dan membuat diri jadi bahagia.
MIMPI ITU LAYAK DIPERJUANGKAN
Jika ingin meraih sesuatu, jangan pernah berhenti sebelum berhasil. Untuk bisa berhasil, harus menyerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Jika kita memiliki mimpi, pastikan kita melakukan yang terbaik sehingga kegagalan tidak akan membuat kita menyesal atau merasa bersalah.
Jangan membatasi diri. Kebanyakan orang membatasi diri terhadap apa yang mampu dilakukan. Siapa pun dapat maju sejauh batasan pikiran, dan apa yang diyakini percayalah bisa diwujudkan.
Kuncinya, semangat terus karena kita adalah pemuda penerus bangsa. Bahagiakan mereka yang rela berkorban dengan tenaga dan tangisan. Segudang impian akan hadir di depan mata ketika punya kemauan dan berdoa. Semoga berhasil.
@ Penulis, mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar dan aktiv di Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM)