Puisi | alfani yesica saragih
Kudaki pegunungan yang begitu curam
Kuselami luasnya Samudera Hindia
Demi sebuah impian yang telah tertanam
di benak dan jiwa ragaku
Walau pun begitu, terkadang aku merasa lelah dan letih
Kaki dan tubuhku seakan terbujur kaku
Untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya
Sejenak kutatap tubuh tua ayah dan ibuku
Kegigihan dan doa mereka yang terbaik untukku
Airmata dan keringat mereka bercucuran seperti gerimis
Walau terkadang panas dan dinginnya udara
Mengajak mereka untuk menyerah saja
Tetapi mereka memilih untuk menghiraukannya
Demi sebuah impianku yang harus kuwujudkan
Ayah… Ibu…
Akan kulakukan yang terbaik dalam impianku
Aku akan keluar dari zona nyamanku
Kan kuukir senyum terindah di wajah kalian.
Pematangsiantar, 10 Juli 2021
@Penulis, Mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Kota Pematangsiantar dan aktiv di Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM)