SimadaNews.com – Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin COVID-19 produksi Moderna. Vaksin Moderna yang tiba pada Minggu (01/08/2021) berjumlah 3,5 juta dosis vaksin jadi dan siap pakai.
Kedatangan vaksin ini merupakan bukti dari upaya pemerintah yang menempuh cara diplomasi untuk pemenuhan kebutuhan vaksin di dalam negeri. Dengan harapan, dapat mencapai target 1 juta vaksinasi per hari di Juli 2021, dan 2 juta vaksinasi di Agustus 2021.
Vaksin Moderna ini diperoleh melalui skema pengadaan multilateral melalui COVAX Facility dan juga hibah pemerintah Amerika Serikat.
Pantauan InfoPublik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Minggu (1/8/2021) terlihat bahwa vaksin Moderna tersebut tibapukul 12.30 WIB dan diangkut menggunakan maskapai Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR 8192.
Vaksin Moderna dikemas dalam dikemas dalam 66 pallet dengan ukuran 122 x 110 x 120 (cm) dan GW 33,769 kgs.
Setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, vaksin Moderna ini akan dibawa langsung ke Gudang Bio Farma di Bandung menggunakan empat truk Reefer Container ukuran 40 feet.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa Pemerintah RI menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada pemerintah Amerika atas dukungan tambahan vaksin Moderna yang tibba hari ini.
“Ungkapan terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan kepada pemerintah Inggris,dengan kerjasama melalui doses sharing. Mekanisme ini merupakan salah satu cara yang penting untuk dilakukan agar dunia dapat keluar dari pandemi ini,” kata Menlu dalam Konferensi Pers Kedatangan Vaksin Tahap ke-32 pada Minggu (1/8/2021).
Menlu mengungkapkan, dengan ketibaan vaksin Moderna sebanyak 3,5 juta dosis ini, maka dalam catatan Kementerian Luar Negeri, Indonesia telah menerima 178.357.880 dosis vaksin, yang terdiri dari vaksin curah atau bulk sebesar 144.700.280 dosis dan vaksin jadi sebesar 33.657.600 dosis.
Ditambahkannya, jika dipilah dari sisi sumbernya, maka dari COVAX Facility saat ini Indonesia telah menerima pengiriman sebesar 19.704.960 dosis vaksin secara gratis dan semuanya merupakan vaksin yang sudah jadi.
“Pemerintah akan terus bekerja keras untuk mengamankan pengadaan vaksin bagi kepentingan rakyat Indonesia. Insya Allah di bulan Agustus ini akan ada serangkaian ketibaan vaksin di Indonesia,” ujar Menlu.
Retno Marsudi menuturkan, selama seminggu terakhir dunia masih menghadapi kenaikan kasus Global sebesar 9%. Pada tanggal 30 Juli 2021, WHO bahkan menyampaikan bahwa dalam satu bulan terakhir kenaikan kasus Global meningkat 80 persen akibat varian Delta.
Banyak negara khususnya di kawasan Asia Tenggara mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Karenanya, kerja keras bersama penting untuk dilanjutkan agar tren penurunan kasus COVID-19 terus terjadi di Indonesia.
Angka kematian dunia juga mengalami kenaikan sebesar 10 persen dibanding minggu lalu. Pada periode 19-25 Juli 2021, WHO juga mencatat jumlah kematian sebesar 69.000 orang atau naik 21 persen dibanding minggu sebelumnya. WHO juga masih memberikan perhatian terhadap kesenjangan vaksinasi di tingkat Global yang masih lebar.
“Pada minggu ini jumlah dosis yang telah disuntikkan berbanding dengan populasi, di kawasan Eropa adalah sebesar 84,9 persen, sementara di kawasan Amerika Utara sebesar 82,5 persen, kawasan Afrika baru 4,6 persen, dan kawasan ASEAN mencapai 21,7 persen,” kata Menlu.
Menlu menjelaskan, untuk Indonesia sendiri, hingga saat ini Indonesia telah menyuntikkan vaksin COVID-19 sebanyak 67.761.337 dosis atau sekitar 24,49 persen dari total populasi.
“Insya Allah dengan terus berdatangannya vaksin dari berbagai sumber ke Indonesia, kita dapat mempercepat program bagi masyarakat Indonesia yang pada akhirnya diharapkan dapat menekan penyebaran virus COBID-19 dan menekan angka hospitalisasi dan kematian. Insya Allah teman-teman, dengan bekerja keras disiplin, bersatu, seraya juga terus berdoa, kita bangsa Indonesia dapat segera keluar dari krisis ini. Jaga kesehatan, taati protokol kesehatan,” pungkas Menlu. (***)