SimadaNews.com – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, mengatakan pentingnya mengedepankan upaya integrasi kebijakan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari berbagai stakeholder dalam menjawab tantangan masa depan terutama dalam kondisi pandemi.
Yaitu meliputi pendampingan, perizinan, sertifikasi, inovasi produk, pembiayaan, akses pasar ekspor, kemitraan dalam rantai pasok industri dan rantai nilai global, konsolidasi pengelolaan logistik, serta digitalisasi untuk menyiapkan UMKM masa depan.
“Di tengah tantangan dan disrupsi akibat pandemi, penting bagi untuk UMKM tetap dapat menjalankan kegiatan usaha sambil senantiasa berinovasi,” kata Menteri Teten saat memberikan sambutan dalam acara Hari UMKM Nasional Tahun 2021 pada Kamis (12/8/2021) secara virtual.
Lanjutnya, selama pandemi COVID-19, UMKM dituntut untuk terus beradaptasi dan bertransformasi, termasuk di antaranya transformasi digital. Tren perdagangan secara online juga membantu UMKM untuk bertahan dan tumbuh selama pandemi.
World Bank (2021) menyebutkan 80 persen UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital memiliki daya tahan lebih baik. Menteri Teten mengatakan saat ini upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) terus dilakukan.
Total anggaran PEN 2021, Rp744,75 triliun, 21 persen-nya atau Rp161,2 triliun dialokasikan untuk dukungan UMKM. Di antaranya adalah Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) senilai Rp1,2 juta untuk 12,8 juta usaha mikro.
“Serta tambahan subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR) tiga persen dengan alokasi anggaran sementara Rp3,45 triliun,” kata Menteri Teten.
Hari UMKM yang jatuh pada 12 Agustus mengangkat tema Tantangan Pandemi dan Strategi Transformasi UMKM Masa Depan yang mendorong UMKM agar terus beradaptasi dan bertransformasi meskipun di tengah pandemi yang berdampak signifikan bagi pelaku UMKM. (***)