SimadaNews.com – Indonesia menerima kedatangan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebanyak 5.000.000 dosis vaksin jadi dan siap pakai pada Senin (23/8/2021) siang.
Ini merupakan bukti dari upaya pemerintah yang menempuh cara diplomasi untuk pemenuhan kebutuhan vaksin di dalam negeri. Dengan harapan, dapat mencapai target 1 juta vaksinasi per hari di Juli 2021, dan 2 juta vaksinasi di Agustus 2021.
Lima juta dosis vaksin Sinovac yang tiba tersebut diperoleh melalui skema pengadaan bilateral. Vaksin Sinovac tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin (23/8/2021) pukul 12.05 WIB.
Vaksin tersebut diangkut dari China dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia, nomor penerbangan GA 891. Setelah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, vaksin Sinovac ini akan langsung dibawa ke Gudang Bio Farma.
Sekertaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengatakan bahwa kedatangan 5 juta dosis vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang siap pakai ini membuat total vaksin yang diterima Indonesia sudah lebih dari 200 juta dosis, baik jadi maupun dalam bentuk bulk (bahan baku).
Di tengah kelangkaan vaksin di dunia saat ini, memastikan ketersediaan stok vaksin bukanlah tugas yang mudah.
“Oleh karena itu Indonesia patut bersyukur bahwa kita termasuk negara yang berhasil mengamankan stok vaksin untuk kebutuhan perlindungan warga kita. Untuk itu, sebagai salah satu wujud rasa syukur adalah melalui pengoptimalan vaksin yang sudah tersedia, juga percepatan program herd immunity agar bisa lebih cepat terbangun sebagaimana yang target vaksinasi yang ditetapkan Presiden, yakni 2 juta dosis per hari,” kata Heru, Senin (23/08/2021).
Ia menambahkan, Pemerintah dalam tahun 2021 ini telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp57,75 triliun untuk vaksinasi. Kerja sama dan berkolaborasi menjadi kunci untuk melaksanakan percepatan dan perluasan program vaksinasi tersebut. Di atas itu semua paling penting dan utama adalah dukungan partisipasi masyarakat. Karenanya, Pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk segera mungkin mengikuti vaksinasi.
“Tua, muda, anak-anak, semuanya. Ikuti vaksinasi, untuk melindungi diri kita, keluarga kita, dan bangsa kita,” ujar Heru.
Pemerintah memastikan bahwa semua jenis vaksin yang ada di Indonesia aman digunakan dan sudah mendapatkan Emergency Use Authorization/EUA (Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat). Masyarakat juga diharapkan untuk tidak pilih-pilih vaksin.
Pemerintah pun tetap mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan jangan lengah. Meski kondisi pandemi sudah mulai membaik, tetaplah disiplin prokes, terutama memakai masker walaupun sudah divaksin.
Sebagai informasi, lanjut Heru, hingga saat ini, sudah 57 juta orang Indonesia telah divaksinasi, dengan 31 juta di antaranya telah divaksinasi dua dosis atau lengkap. Dari target 208 juta orang untuk membangun herd immunity, artinya masih sekitar 150 juta orang lagi yang harus divaksinasi.
Selain vaksinasi, Heru mengingatkan, yang tidak boleh dilupakan adalah disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam seluruh aktivitas, terutama memakai masker dan mematuhi aturan pembatasan mobilitas yang ditetapkan pemerintah.
Saat ini tingkat penularan mengalami penurunan, begitu juga BOR di Rumah Sakit. Meski begitu, masyarakat tidak boleh lengah. Momentum ini perlu dijaga dan perlu dipertahankan dan tingkatkan disiplin bersama.
Heru yakin semua bisa dilakukan jika segenap bangsa Indonesia bersatu, berusaha dan berjuang bersama-sama, bergotong royong menangani pandemi COVID-19 ini. “Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan pandemi Covid-19 segera berakhir,” pungkas Heru. (***)