Laporan: Arifin Damanik
SimadaNews.com – Hingga saat ini, Jumat (10/09/2021) terdapat 30 pasien menempati ruang isolasi terpadu (isoter) yang ada di Kota Pematangsiantar.
Kwalifikasi pembagian, di lokasi isoter Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Bukit Sofa, Kecamatan Sitalasari 7 pasien. Sedangkan untuk lokasi isoter di Akbid Florensia, Jalan Pdt J. Wismar Saragih, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara 23 orang.
“30 orang yang menjalani isoter mendapatkan perawatan dengan sistem 3 ship. Pada masing-masing ship dirawat 7 sampai 8 personil,” kata Sekretaris Gugus Tugas Covid 19 Kota Pematangsiantar, Daniel Siregar, Jumat (10/09/2021).
Ada pun syarat untuk memanfaatkan fasilitas isoter yang tersedia, masyarakat cukup membawa keterangan hasil swab dengan melapor ke puskesmas atau tim satgas kecamatan maupun kelurahan.
Nantinya, pasien yang dibawa ke isoter adalah orang yang terpapar Covid-19 dengan bergejala ringan atau tanpa gejala.
Sementara pasien yang mengalami gejala berat langsung dirujuk ke rumah sakit, kata Daniel Siregar.
DESAS DESUS PELAYANAN KURANG BAIK
Menanggapi desas-desus kurang baiknya pelayanan yang ada pada lokasi isoter, Daniel Siregar menjelaskan bahwa pelayanan yang dilakukan adalah standar dari penanganan Covid-19.
“Tujuan isoter untuk mencegah penyebaran virus pada tingkat keluarga. Apabila melakukan isolasi mandiri (isoman) kecenderungan untuk menjangkit sudah pasti ada, walau pun kecil maupun besar,” katanya.
Sementara itu terpantau di lokasi isoter mendapatkan penjagaan ekstra dan tertutup dari dunia luar.
Di lokasi isoter Jalan Sisingamangaraja tidak terlihat penghuni sedangkan di lokasi isoter Akbid Florensia terlihat dari kejauhan beberapa penghuni atau pun perawat lalu lalang.
Andi, relawan Isoter di AKBID Florensia menjelaskan bahwa di lokasi mereka terdapat 23 pasien rawatan yang diwarat 9 tenaga kesehatan ditambah 5 relawan. (***)