SimadaNews.com – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong menegaskan jika hingga saat ini belum ditemukan adanya virus COVID-19 varian Omicron di Indonesia.
Meski begitu Usman menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan upaya dan bekerja keras agar varian tersebut tidak masuk dan menyebar.
Presiden Joko Widodo, dikatakan Usman bahkan telah memerintahkan pihak terkait mewaspadai titik-titik yang dianggap berpotensi sebagai pintu masuk virus yang pertama kali ditemukan di negara Afrika tersebut.
“Baik itu melalui perbatasan darat, laut, dan udara. Kemudian juga melakukan isolasi terhadap setiap WNA (Warga Negara Asing) maupun WNI (Warga Negara Indonesia) yang masuk ke Indonesia,” katanya, Kamis (09/12/2021) di Jakarta.
Langkah lain yang terus digencarkan dikatakan Usman adalah vaksinasi, yang dikatakannya merupakan upaya paling efektif untuk melindungi dan mencegah tingkat fatalitas jikapun masyarakat terinfeksi COVID-19.
“Saat ini telah kurang lebih 100 juta penduduk Indonesia yang sudah divaksin demi memutus rantai mutasi COVID-19,” katanya.
Menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), pemerintahpun akan melakukan pengetatan mencegah potensi pergerakan berkumpulnya orang.
“Pemerintah memberlakukan pengetatan dan mengeluarkan imbauan untuk tidak bepergian. Seandainya tetap bepergian, protokol kesehatan harus terus dilakukan,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Pakar Imunisasi, dr. Elizabeth Jane Soepardi menyampaikan bahwa varian Omicron yang saat ini banyak ditemukan di Afrika Selatan, sejauh ini efeknya lebih ringan dari varian Delta. Namun begitu, tegasnya, dua hal yang harus diingat adalah pertama bahwa vaksin COVID-19 tidak melindungi 100%.
“Kedua, jika kita mengabaikan masker, tidak jaga jarak, lalu berkerumun akan berakibat lebih banyaknya virus yang masuk ke dalam tubuh. Penduduk Indonesia tidak boleh abai, harus lebih pintar dan harus lebih berusaha untuk memutus mata rantai penularan,” katanya.
Semua pihak tidak hanya pemerintah diingatkan Jane harus melakukan upaya bersama agar varian Omicron tidak sampai masuk ke Indonesia.
“Kita bisa mengunci penularan jika kita menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai kita menjemput virus,” katanya. (InfoPublik.id/***)