SimadaNews.com – Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi SH MKn, menyatakan komitmennya untuk memberikan perhatian kepada keluarga besar Raja Sang Naualuh Damanik, khususnya kepada Ny Halimah Marsekal Muda Syah Alam br Sinaga, istri dari cucu Sang Naualuh.
Hal itu disampaikan Wesly saat menghadiri acara ziarah ke Jorat Raja Siantar, Kamis (24/4/2025), di Pesanggrahan Raja Siantar, Jalan Pematang, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan.
“Selama saya menjabat, pintu Kantor Wali Kota selalu terbuka untuk Inang Boru Sinaga,” ujar Wesly yang didampingi Ketua TP PKK Ny Liswati Wesly Silalahi, Wakil Wali Kota Herlina, serta suami, Bahrum Sumantri.
Dalam sambutannya, yang sebagian besar disampaikan dalam bahasa Simalungun, Wesly mengenang masa kecilnya yang akrab dengan kawasan Pematang.
Ia menuturkan, saat menempuh pendidikan di SMP dan SMA, ia kerap melintasi Sungai Bah Bolon dari Parluasan tanpa jembatan—hanya lewat pipa besar.
“Pernah kami jatuh, buku-buku kami hilang semua,” kenangnya.
Wesly yang mengaku lahir dari ibu Boru Sinaga, memberikan penghormatan kepada Halimah dengan sapaan akrab “Inang Boru Sinaga”.
Sebelumnya, Ny Halimah didampingi Ketua Panitia Ziarah, Evra Sassky Damanik, mengungkapkan rasa terima kasih atas rampungnya pembangunan Monumen Sang Naualuh yang rencananya akan segera diresmikan.
Ia mengungkapkan pembangunan monumen itu sempat dua kali tertunda, yakni di lokasi saat ini di Jalan Sang Naualuh dekat TMP Nagur, dan sebelumnya di Lapangan Adam Malik.
“Kami sempat sakit hati, tapi tak berdaya. Kami tak punya kekuatan yang bisa diandalkan,” kata Halimah dengan nada haru.
Ia pun berharap Pemerintah Kota Pematangsiantar bisa memberi perhatian terhadap Kerajaan Siantar, sebagaimana Pemerintah Kota Solo merawat keberadaan Istana Mangkunegaran.
Halimah juga mengenang bahwa Pesanggrahan Raja Siantar pernah diserahkan kepada ahli waris di masa Wali Kota Djabanten Damanik, namun tidak mampu dirawat hingga akhirnya terbengkalai.
“Istana Raja Sang Naualuh pernah terbakar, tidak ada satu pun yang tersisa. Bahkan foto Sang Naualuh kami dapat dari Bengkalis. Ada dugaan, istana dibakar oleh penjajah,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Pematangsiantar, Frengky Boy Saragih ST, yang hadir mewakili Ketua DPRD, menyebut kegiatan ziarah sebagai bentuk penghargaan atas jasa Raja Sang Naualuh.
Ia juga mengajak masyarakat meneladani delapan sifat Sang Naualuh: Pengasih, Pelayan, Jujur, Berani, Bertanggung jawab, Teguh Pendirian, Saling Menghormati, dan Membangun.
“Monumen Sang Naualuh telah berdiri sebagai simbol patriotisme beliau. Mari kita rawat dan lanjutkan nilai perjuangannya demi Pematangsiantar yang lebih sejahtera,” katanya.
Selain Wali Kota dan DPRD, turut memberikan sambutan Ihutan Bolon Damanik serta tokoh masyarakat dr Sarmedi Purba SpOG. (snc)