SimadaNews.com—Harga sejumlah komoditas pertanian di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, mengalami penurunan drastis dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini membuat para petani merugi dan menghambat siklus keberlanjutan ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Pantauan di Pasar Sitinjo pada Sabtu (21/6/2025) menunjukkan harga komoditas seperti cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, serta berbagai jenis sayuran anjlok hingga di bawah biaya produksi. Para petani dan masyarakat pun menyampaikan keluhan dan kekecewaannya.
“Sudah lebih dari sebulan harga cabai terus turun. Kami rugi besar. Modal tidak kembali, apalagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar salah satu petani di Kecamatan Sitinjo.
Selain persoalan harga, para petani juga dihadapkan pada berbagai tantangan lain seperti naiknya harga pupuk dan obat-obatan pertanian, gagal panen akibat cuaca ekstrem, serta sulitnya akses pasar yang memperparah keadaan.
Situasi makin diperburuk dengan panen raya yang terjadi serentak di berbagai daerah, menyebabkan lonjakan pasokan dan anjloknya harga jual.
Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Dairi, Andi Silalahi, mendesak Pemerintah Kabupaten Dairi untuk segera mengambil langkah konkret.
“Pendapatan ekonomi petani menurun drastis. Pemerintah harus hadir dan menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. Butuh solusi yang solutif dan inklusif agar petani tetap semangat menanam dan mampu bertahan secara ekonomi,” tegas Andi.
Menurutnya, pemerintah perlu memastikan stabilitas harga melalui mekanisme penjaminan harga panen, memperluas akses pasar, serta memberikan bantuan langsung seperti subsidi pupuk dan dukungan logistik.
“Jangan sampai petani kehilangan motivasi untuk bertani. Pemerintah harus menjamin harga yang layak dan mendukung upaya petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah,” pungkasnya. (SNC)