SimadaNews.com–Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) terus berupaya menurunkan angka pengangguran, khususnya pada kelompok usia produktif 25-29 tahun dengan latar belakang pendidikan SMA dan SMK, yang tercatat sebagai penyumbang tertinggi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota ini.
Upaya tersebut ditegaskan Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn saat memberikan arahan dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 57 Tahun 2023 tentang Wajib Lapor Lowongan Pekerjaan.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Disnaker Kota Pematangsiantar di Hotel Grand Zuri, Rabu pagi (9/7/2025).
Dalam sambutannya, Wesly menyampaikan bahwa Perpres Nomor 57 Tahun 2023 merupakan pijakan penting dalam meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja dan mewujudkan sistem pasar kerja yang terpadu.
“Perpres ini mengatur kewajiban pelaporan lowongan pekerjaan, sistem informasi tenaga kerja, hingga sanksi dan penghargaan kepada pihak yang terlibat. Melalui sosialisasi ini, kami harap seluruh peserta memahami substansi aturan ini dan dapat mengimplementasikannya dalam aktivitas ketenagakerjaan sehari-hari,” ujarnya.
Wesly mengungkapkan bahwa meski angka pengangguran di Pematangsiantar menunjukkan tren penurunan dalam tiga tahun terakhir, yakni dari 11,50 persen pada 2022, menjadi 9,36 persen di 2023, dan 8,00 persen di 2024, namun angka tersebut masih terbilang tinggi.
“Kami terus berupaya mengurangi angka pengangguran, terutama dari kelompok usia muda lulusan SMA/SMK, melalui pelatihan keterampilan kerja yang relevan, pelatihan kewirausahaan, serta menggelar job fair untuk mempertemukan pencari kerja dan perusahaan,” sebutnya.
Tak hanya itu, Pemko juga memfasilitasi ruang perekrutan tenaga kerja di Aula Disnaker bagi perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja.
“Kami harapkan pelatihan yang akan datang semakin relevan dengan kebutuhan industri, dan akses terhadap informasi lowongan pekerjaan semakin terbuka bagi masyarakat,” kata Wesly seraya mengajak seluruh peserta aktif berdiskusi dalam sesi sosialisasi tersebut.
Sementara itu, Kepala Disnaker Pematangsiantar, Robert Sitanggang SSTP MSi dalam laporannya mengatakan, kegiatan sosialisasi ini bertujuan menciptakan pelayanan penempatan tenaga kerja yang lebih efektif melalui kesatuan pasar kerja. Salah satunya dengan mendorong para pemberi kerja untuk aktif melaporkan lowongan pekerjaan yang tersedia.
“Hal ini penting agar pencari kerja dapat memperoleh informasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka, dan perusahaan juga bisa mendapatkan tenaga kerja yang tepat,” jelas Robert.
Ia menambahkan, penduduk usia kerja di Kota Pematangsiantar mencapai 211.432 jiwa.
Dari jumlah tersebut, 151.861 jiwa merupakan angkatan kerja dengan tingkat partisipasi sebesar 71,82 persen. Penduduk yang bekerja sebanyak 139.719 jiwa, sedangkan jumlah pengangguran terbuka mencapai 12.142 jiwa, dengan TPT sebesar 8 persen.
Kegiatan ini diikuti oleh 100 perusahaan dari sektor industri, perbankan, perdagangan, jasa, dan kesehatan. Narasumber yang hadir berasal dari Kementerian Ketenagakerjaan RI, yakni Agung Sayudi SPsi MM dan Citra Anggraini SKom MM dari Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK).
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Wesly Silalahi menyerahkan cenderamata kepada narasumber sebagai bentuk apresiasi atas kehadiran dan kontribusinya.
Turut hadir dalam acara ini antara lain Kepala Bappeda Kota Pematangsiantar Dedi Idris Harahap STP MSi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Johannes Sihombing SSTP MSi, perwakilan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Pematangsiantar, serta pimpinan perusahaan lokal dan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Provinsi Sumatera Utara. (SNC)