SimadaNews.com- Desa adalah salah satu komponen terkecil dari negara. Tetapi desa merupakan komponen terpenting. Karena jika desa mandiri dan berdaulat, maka negara pun akan mandiri, berdaulat dan kuat.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat GMKI Sahat Martin Philip Sinurat, di acara serasehan nasional bersama mahasiswa dari GMKI dan Masyarakat Desa di Pulau Sumba.
Sahat menyebutkan, mewujudkan ketahanan desa berarti memperkuat ketahanan nasional. Dimana, Indikator ketahanan desa paling tidak ada lima, yakni desa toleran dan menjunjung pancasila, desa lumbung pangan nasional. Kemudian, desa ramah anak dan perempuan, desa anti narkoba dan desa berintegritas menolak korupsi.
Menurut Sahat, Sumba dipilih menjadi tuan rumah Sarasehan Nasional karena Pulau Sumba memiliki kekayaan budaya, alam, dan manusia. Sumba harus menjadi salah satu pilot project tentang bagaimana mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Tujuan Sarasehan, untuk mendekatkan mahasiswa dan masyarakat desa, karena mahasiswa berasal dari masyarakat dan belajar untuk kemudian mengabdi bagi masyarakat. GMKI berharap mahasiswa ikut bergerak dan terpanggil untuk mengabdi ke desa.
Dalam kegiatan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa, hadir beberapa pembicara, antara lain Abdon Nababan yang merupakan Wakil Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan peraih Ramon Magsaysay Award, Lois Merry Tangel (Putri Pariwisata 2016), Eka Simanjuntak (Direktur The Willi Toisuta Associates dan pegiat pendidikan), serta perwakilan dari Kementerian Pariwisata, pegiat koperasi, akademisi, dan lainnya. (mas/snc)