SimadaNews.com-Ketiga kalinya, relawan-relawan Rumah Gotong Royong (@RGR) menggelar aksi tolak golput dan tolak politik uang di lokasi Car Free Day (CFD) Merdeka Walk Medan, Minggu (1/3).
Aksi kali ini berbeda dengan aksi kedua sebelumnya. Kali ini, selain membubuhkan tandatangan di kain putih yang sudah disediakan relawan @RGR, warga juga diajak menjadi duta atau relawan anti golput dan politik uang.
Dan tampak, para warga yang sudah membubuhkan tanda tangan sangat antusias mendaftarkan diri menjadi duta atau relawan anti golput dan politik uang pada pelaksanaan Pilkada Sumut 2018, 27 Juni mendatang.
Hal yang berbeda juga terlihat, ketika relawan @RGR menyampaikann orasi-orasi ajakan supaya menggunakan hak pilih pada Pilkada Sumut mendatang. Charles Siahaan SH, salah seorang Inisiator Gerakan Daulat Desa (GDD) yang melahirkan program Rumah Gotong Royong (@RGR), turut terlibat langsung menyampaikan orasinya.
Charles Siahaan menyebutkan, keputusan tidak memilih atau golput merupakan keputusan memberikan kesempatan kepada para politisi untuk merebut kekuasan dengan berbagai hal, salah satunya dengan cara politik uang.
Menurut Charles, upaya merebut kekuasaan dengan menggunakan politik uang, akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang tidak baik. Bahkan, pemimpin yang lahir dari sistim politik uang akan cenderung bermasalah.
Untuk itu, Charles mengajak warga Medan yang hadir di lokasi CFD Merdeka Walk untuk berpartisipasi pada Pilkada Sumut 2018 dengan cara mengunakan hak pilih.
“Suara bapak, ibu dan kawula muda di Sumut khususnya warga Medan. Sangat menentukan nasib Sumut lima tahun mendatang,” teriak Charles.
Ariman Sitompul, salah seorang warga yang hadir di lokasi CFD, begitu selesai membubuhkan tandatangan dan mengisi form anti golput, berkesempatan menyampaikan orasi. Dia mengajak para elemen masyarakat Kota Medan, supaya tidak tergoda dengan politik uang. Dia juga meminta, supaya warga jangan golput dan harus menggunakan hak pilih pada Pilkada mendatang.
“Menerima uang dari calon tanpa kita sadari sudah mendukung praktek korupsi. Untuk itu, jangan mau tergoda. Sebab kalau kita menerima uang dari calon pemimpin, sama saja kita mendukung pemimpin kita melakukan tindakan korupsi. Sekali lagi tolak golput dan politik uang,” teriak pria warga Karya Cilincing Medan ini.
“Ayo sadarkan diri kita, sebagai masyarakat Indonesia jangan golput dan menolak politik uang demi kemajuan Sumatera Utara,” teriaknya lagi.
Hal senada Ketua Umum Barisan Kartini Muslimah Indonesia Elrita Zein dan Relawan @RGR lainnya Sabar Sihite. Keduanya mengatakan, pada gelaran Pilgubsu Tahun 2018, masyarakat harus berpartisipasi menggunakan hak pilih dengan cara datang ke TPS, lalu memberikan hak memilih pemimpin Sumut.
Pada aksi relawan @RGR yang ketiga ini, suasana semakin hangat dengan berdialognya para relawan dengan warga Medan membicarakan tentang pelaksanaan Pilkada Sumut 2018. Warga antusias, bertanya terkait program @RGR dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih dan menolak segala bentuk politik uang dan tidak lagi golput.
Para relawan juga membagi-bagikan brosur, berisi ajakan kepada masyarakat untuk menolak segala bentuk intimidasi menjelang Pilkada, menolak isu SARA, menolak berita HOAX dan menolak politik uang. (win/mas/snc)