SimadaNews.com – Aliansi Mahasiswa Sumatera Utara Pro Rakyat, yang terdiri dari GMNI, KAMMI, dan GMKI Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa di Kota Medan pada Senin (22/9/2025) bertepatan dengan Hari Tani Nasional.
Dalam aksi bertajuk “Wujudkan Reforma Agraria Sejati”, mahasiswa menyuarakan keprihatinan atas mandeknya pelaksanaan reforma agraria serta maraknya konflik pertanahan yang dinilai merugikan petani dan masyarakat adat di Sumatera Utara.
Aliansi secara khusus menyoroti keberadaan PT Bakara Energi Lestari melalui operasional Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Aek Silang II di Kabupaten Humbang Hasundutan. Mereka menilai perusahaan gagal memenuhi kewajiban terhadap masyarakat sekitar, terutama para petani yang bergantung pada sumber daya alam di kawasan tersebut.
“Kasus PLTMH Aek Silang II adalah bukti nyata bagaimana investasi seringkali datang dengan mengorbankan kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan. Negara tidak boleh diam,” tegas perwakilan massa aksi.
Dalam momentum peringatan lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, aliansi menilai pemerintah belum menunjukkan komitmen penuh dalam menegakkan keadilan agraria.
Adapun tuntutan yang disampaikan antara lain: Memeriksa dan mengadili PT Bakara Energi Lestari terkait kewajiban dan tanggung jawab perusahaan terhadap rakyat, khususnya petani di Humbang Hasundutan.
Menutup PLTMH Aek Silang II yang dinilai meresahkan dan merugikan masyarakat.
Menyelesaikan konflik agraria di Sumut dengan mengedepankan kepentingan petani dan masyarakat adat.
Mengesahkan RUU Masyarakat Adat sebagai bentuk pengakuan dan perlindungan hak konstitusional masyarakat adat.
Mendorong pembentukan Satgas Reforma Agraria Nasional untuk mempercepat penyelesaian konflik dan redistribusi tanah yang adil.
Aliansi menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu ini hingga tuntutan dipenuhi.
Mereka menyebut aksi tersebut sebagai peringatan keras kepada pemerintah dan korporasi bahwa mahasiswa bersama rakyat akan terus melawan segala bentuk penindasan dan perampasan ruang hidup. (SNC)
Laporan: Arif