SimadaNews.com-Di tengah perkembangan jaman modern, kultur budaya menjadi barang langka yang susah di temukan saat ini.Hal ini justru menjadi peluang usaha bagi pemuda asal Kota Siantar untuk menjadikan bisnis yang menjanjikan. Pemuda itu adalah Anca Damanik.
Berawal dari kecintaannya terhadap Budaya Simalungun, Anca terinspirasi membuat fashion budaya yang kini digemari kalangan anak muda.
Selain pakaian adat yg di kombinasikan dengan pakaian modern, ada juga miniatur rumah adat simalungun atau rumah bolon serta ikon Kota Siantar, seperti miniatur BSA yang berhasil dipasarkan bukan hanya di kota bermotto Sapangambei Manoktok Hitei ini, tapi hingga luar daerah.
Anca berharap pemerintah dapat melihat dan mengembangkan produk-produk budaya yang semakin lama hilang dari ingatan kawula muda. Sebab selain dirinya, masih banyak pelaku industri kreatif di Kota Siantar yang berpotensi membagun perekonomian daerah.
Dipaparkan pria berumur 32 tahun ini, ia membuka usaha di bidang fashion dan aksesoris etnik, memiliki visi agar budaya etnik yang ada di Sumatera Utara, khususnya Siantar-Simalungun, dapat makin dikenal luas masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri.
Dia sudah memulai bisnis bernuansa etnik mengikuti jejak orangtuanya yang merupakan pengrajin kain tenun daerah di kota Siantar.
Anca mengaku, memutuskan fokus memasarkan aksesoris etnik karena menurutnya perkembangan selera dan permintaan konsumen kian meningkat, khususnya oleh warga kota Pematangsiantar sendiri, Perantau asal kota Siantar, dan Pengunjung kota Siantar. Sehingga ia memutuskan juga bahwa potensi serta segmentasi pasar produk Siantar Ethnic adalah semua kalangan mulai anak-anak hingga orang dewasa.
Dalam melayani setiap pelanggan offline dan online, Anca mengaku selalu memperhatikan soal kecepatan respon dan ketepatan lama pengerjaan, agar tidak mengecewakan pelanggan. Hal yang tidak boleh diabaikan, menurutnya adalah soal kerapian hasil produksi dan pengepakan karena setiap pelanggan ingin diperlakukan istimewa.
Anca menambahka, dalam pemasaran dia mengandalkan peran teknologi informasi (internet dan gadget) dalam proses produksi sekaligus dan sekaligus pemasarannya. ”Media sosial sarana promosi tepat dan cepat, memasarkan berbagai produk ke berbagai tempat,” katanya. (uis/mas/snc)
tambahandatadari:neosimalungujaya