SimadaNews.com – Beberapa proyek cuci tangan (wastafel) di wilayah kerja Dinas Pendidikan Kota Pematansiantar yang di alokasikan di sejumlah sekolah denan memakan angaran miliaran rupiah tahun 2020 sudah pada rusak dan tidak berfungsi. Kamis (19/08/2021).
Pantauan simadanews.com pada Kamis (19/08/2021) di beberapa lokasi sekolah, kerusakan itu terlihat pada kramik pada pecah, kran air hilang dan kacanya pada pecah sebagian.
Kondisi itu terlihat di beberapa sekolah, yakni SD Negeri 124400, 123496, 123495 , 123375, 122376, 125549 ,122365, 122367, dan SDN 122369.
Menurut data yang sampai ke simadanews.com, anggaran pekerjaan tersebut bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID).
Padahal sampai saat ini aktivitas ngajar mengajar tatap muka belum bisa dilakukan di Kota Pematangsiantar akibat pademi virus Covid-19. Namun, proyek wastafel yang belum dimanfaatkan para siswa mau pun guru tersebut, sudah pada rusak.
Dengan kondisi tersebut, pembangunan fasilitas cuci tangan (wastafel) tersebut menjadi mubajir dan seolah-olah hanya untuk menghabiskan angaran.
Salah seorang guru agama mengatakan, hilang dan rusaknya wastafel tersebut diakibatkan sekolah mereka tidak ada pagar sehingga orang bebas masuk ke halaman sekolah.
“Ya belum pernah digunakan anak didik, belum ada belajar tatap muka karena masih pademi,” katanya.
Lain halnya dengan kepala sekolah bernama Rojana yang mengatakan kran besarnya sengaja dimatikan, biar tidak ada yang main-mainkan airnya. (Sabarudin Purba)