SimadaNews.com – Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Lumban Lintong, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba rusak karena angin kencang awal April, sehingga tidak dapat dipergunakan untuk pelayanan kesehatan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Toba, Pontas Batubara menjelaskan, “Kami dapat surat dari Dinas Kesehatan kurang lebih tiga atau empat hari yang lalu. Kejadian itu memang bencana yang disebabkan angin kencang sehingga merusak bangunan Pustu antara lain, seng, asbes dan jaringan listrik rusak.”
“Kita sudah koordinasi dengan pihak Perkim untuk segera membenahi apa yang kami tinjau disana sudah rusak untuk segera beroperasi dan bidan desa bisa tinggal kembali di Pustu itu. Kami akan mengeluarkan surat bahwa itu adalah akibat bencana sehingga bupati bisa langsung memerintahkan bidang yang lain yang bertanggung jawab dalam perbaikan itu untuk segera memperbaiki dari dana yang ada,” katanya, Jumat (23/04/2021).
Sangat disayangkan, saat ditanya sekaitan ketersediaan dana siap pakai yang dapat digunakan saat tanggap darurat bencana sesuai Perda Kabupaten Toba nomor 09 tahun 2019, Pontas Batubara mengakui belum pernah diterima oleh BPBD Toba.
“Kami sampai sekarang belum pernah merasakan dan mempergunakan sehingga di lapangan pun kami terbentur dalam penggunaaan uang, padahal ada Perka yang mengharuskan pemerintahan daerah memberikan dan mengucurkan dana siap pakai di luar dana TT yang dimiliki bupati itu sendiri,” katanya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Perkim Toba Joni Lubis, menanggapi penganggaran dana untuk tanggap darurat dapat disalurkan dari dana tidak terduga pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Toba.
“Kita akan survey lagi untuk melihat kerusakannya dan membuat RAB untuk perbaikan. Kalau setelah selesai RAB akan kita lanjutkan ke BPBD untuk dinaikkan ke pak bupati, solusinya darimana penganggarannya, yang paling dekat di P APBD, tapi kalau bisa memungkinkan dari dana tidak terduga yang ada di BPKAD,” jelasnya.
“Yang paling memungkinkan untuk mengatasi terganggunya pelayanan kemasyarakatan melalui dana TT bupati tetapi selama ini kita koordinasi sama kadis kesehatan pelayanan kesehatan tidak terganggu dengan memanfaatkan bangunan di sebelah Pustu,” katanya mengakui biaya yang dikucurkan untuk perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak terlalu besar. (Jaya)