Puisi | Putri Florensyah Budu
Sudah dua tahun engkau hadir
Sudah dua tahun kabarmu di beritakan
Sudah dua tahun juga semua menjadi sebatas virtual karnamu…
Masih lamakah kamu hadir di Negeri ini?
Apa aku harus mempercayaimu atau tidak?
Aku bukan tidak percaya akan kehadiranmu
Aku percaya akan kebahayaanmu bagi kami
Tapi aku sudah terlalu bosan dengan semua hal yang dilebihkan ini
Aku sudah bosan dengan mereka yang membisniskan keadaan ini
Mau berapa lama lagi para penguasa menaikkan statemen?
Semua menjadi pencitraan untuk nama baik
Yang mengungkap kebenaran selalu diancam!
Yang berkata jujur selalu dipidanakan!
Apa Kabar Negeri yang penuh jenaka??
Negara yang paling takut dengan segala perarturannya
Negara yang pandai berbisnis untuk keuntungan sepihak!
Katanya hanya sebatas pola hidup sehat,
Mulai penamaan PSBB hingga PPKM, lalu apa selanjutnya??
Aku takut menyampaikan pandanganku..
Aku takut menyampaikan apa yang sudah kulihat..
Terlalu banyak aturan yang menyekat masyarakat.
Terlalu banyak pasal yang dilimpahkan ke rakyat..
Bicara dibungkam, diam menjadi boneka!
Seakan Negeri ini dijajah oleh pemerintahnya sendiri..
Banyak hal yang ingin kami sampaikan
Banyak hal yang ingin kami suarakan
Banyak hal yang ingin kami tuntut dari kalian!
Hal yang menyangkut isi dari Pancasila mungkin?
Haruskah aku mengikuti vaksin di negeri ini dengan rasa ketakutan..
Haruskah aku berdiam diri di rumah?
Bagaimana dengan pekerjaan orangtuaku?
Bagaimana mereka menafkahiku jika hanya di rumah?
Pekerjaan mereka tidak di ruang ber-AC
Pekerjaan mereka dituntut untuk ke luar ruangan..
Lalu bagaimana dengan nasib kami?!
Untuk pemerintahanku
Coba lihat keluhan kami saat ini
Coba lihat ketakutan kami di Negara kami sendiri
Coba rasakan kegelisahan kami
Cobalah untuk sekali lagi saja memihak kepada kami kalangan bawah
Aku tau, kalian adalah orang-orang baik yang kami percayai
Kalian adalah orang-orang berpendidikan
Orang-orang yang mampu bersikap bijak dalam keputusan!
@Penulis, Mahaiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasa r(PGSD) Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar dan aktiv di Kelompok Studi Pendidikan Merdeka (KSPM)