SimadaNews.com-Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya bersama Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi berharap kekompakan masyarakat dan seluruh pihak yang berada di kawasan Danau Toba, untuk memajukan sektor pariwisata.
Hal itu disampaikan pada kegiatan Peluncuran Pilot Project Pengembangan Kewirausahaan Sektor Pariwisata, di Bakti Raja Humbahas, Kamis (20/9).
Arief Yahya menyampaikan, bahwa Danau Toba merupakan tempat yang sangat indah. Dari 10 prioritas kawasan pariwisata di Indonesia yang ditetapkan pemerintah pusat, empat diantaranya disebut kategori Super Prioritas.
Keempatnya yakni Labuhan Bajo, Mandalika, Borobudur dan untuk peringkat pertama adalah Danau Toba. Sehingga sudah sepantasnya perhatian ini dijawab masyarakat.
“Tempat ini sangat indah, karena diantara 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia, Danau Toba itu ada di peringkat kesatu,” ujar Arief Yahya dihadapan seribuan masyarakat yang memadati lokasi perbukitan.
Arief berharap, seluruh pihak terkait, baik pemerintah daerah maupun masyarakat untuk kompak dan saling mendukung pembangunan, khususnya sektor pariwisata di Danau Toba. Apalagi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution yang ia wakili, sangat antusias untuk bisa menjadikan danau supervolcano ini sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Di tahun 2019 kita berharap sektor pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar. Karena sektor ini paling mudah dan murah untuk meningkatkan devisa. Kemampuan menciptakan banyak tenaga kerja,” sebut Arif.
Untuk pilot project ini sendiri, lanjut Arif, melibatkan seluruh kementerian terkait seperti Kemen PUPR, Kemen Koperasi dan UKM, Kemenpora, Kemendes serta yang lainnya, termasuk Badan Pengelola Otorita Danau Toba. Sehingga bukan hanya melibatkan Kementerian Pariwisata saja, namun juga kementerian terkait lainnya, agar pembangunan pariwisata dapat terintegrasi dan tidak parsial.
“Uniknya Pilot Project ini adalah menggunakan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi. Terintegrasi artinya pengembangan kewirausahaan Homestay dan Tourist Guide tidak hanya melatih SDM untuk dapat menjadi wirausaha, namun juga menyiapkan sarana pendukung, seperti pembangunan Homestay, listrik, air bersih dan menumbuhkembangkan budaya lokal, seperti sejarah budaya, seni musik dan tari, serta kuliner lokal,” jelasnya.
Sementara Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyampaikan komitmennya untuk menindaklanjuti apa yang telah menjadi rencana pengembangan di kawasan Danau Toba.
Menurutnya, keindahan dan kekayaan yang ada di tujuh kabupaten adalah surga dunia yang diberikan Tuhan kepada manusia.
“Dulu saya saya kecil dibawa ayah saya kemari. Jadi sudah lama saya tidak datang ke sini, karena ini kampung halaman saya, Sumatera Utara,” katanya.
Gubernur pun menyebutkan Danau Toba sebagai danau yang tidak ada lawan. Bahkan diakui Edy, pengalaman berkeliling Indonesia membuatnya bisa mengunjungi berbagai tempat wisata andalan. Namun tidak ada yang sehebat danau supervolcano ini.
“Presiden dan Menteri sudah datang kemari. Jadi tak ada gunanya itu, kalau kita tak mampu mengembangkan ini. Kita akan segera tindaklanjuti ini, supaya ini menjadi tempat berkunjung. Kami janji akan melakukan (mengembangkan) ini,” tegasnya.
Usai memberikan sambutan, Gubernur bersama Menteri Pariwisata pun meresmikan Peluncuran Pilot Project Pengembangan Kewirausahaan Sektor Pariwisata yang sekaligus peletakan batu pertama pembangunan homestay, serta menandatangani komitmen bersama mengembangkan pariwisata Danau Toba.
Hadir diantaranya Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas) Dosmar Banjarnahor sebagai tuan rumah, Bupati Toba Samosir Darwin Siagian, Wakil Bupati Karo Cory Sebayang, sejumlah pimpinan OPD Pemprov Sumut, Dirut BPODT Arie Prasetyo, Forkopimda Humbahas dan pihak swasta.
Dalam peluncuran tersebut, juga diserahkan bantuan kepada wirausahawan muda, para pelaku pariwisata serta masyarakat di kawasan Danau Toba. Gubernur Sumut, Menpar dan perwakilan sejumlah kementerian kemudian mengunjungi Istana Sisingamangaraja di Kecamatan Muara, setelah sebelumnya menerima ulos kehormatan dari tokoh adat setempat
(ali/snc)