SimadaNews.com – Bintang Narumiris Simanjuntak, Kepala SMP Negeri 1 Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun.
Setelah memenangkan seleksi, tahun 2006 diterima sebagai PNS dengan daerah pilihan untuk mengabdi sebagai guru di Pemerintah Kabupaten Simalungun. Selanjutnya, Bintang Simanjuntak mengajukan permohonan untuk penempatan sebagai guru di SMP Negeri 1 Pematangsiantar.
Kenapa ke sekolah tersebut? Bintang Simanjuntak menyampaikan, Pematang Bandar merupakan tanah kelahirannya, dan SMP Negeri 1 Pematang Bandar, tempatnya mengecap pendidikan tingkat lanjutan pertama.
“Saya pulang kampung, dan kembali ke sekolah dimana saya pernah belajar. Permohonan saya dikabulkan. Saya merasa bangga, dapat bertemu kembali dengan guru-guru yang pernah mengajar saya, dan akhirnya bersama-sama menyampaikan pelajaran kepada siswa,” kata Bintang Simanjuntak saat menerima simadanews.com, Selasa (31/08/2021).
Alumnus tahun 2000, Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Medan (Unimed) itu, mengaku mendapat sambutan cukup hangat dari para guru-gurunya, yang kemudian menjadi teman sejawat.
MEWUJUDKAN KEINGINAN ORANGTUA
Menjadi guru, disamping memang sudah pilihan karena orangtuanya seorang guru Sekolah Dasar, juga merupakan upaya mewujudkan keinginan orangtua.
“Bapak saya kan guru, sekali waktu saya dipanggil, dan disampaikanlah keinginannya, dan mengharapkan agar saya menjadi guru untuk meneruskan pengabdiannya. Saya iakan saja, karena memang saya juga ingin menjadi guru,” kata Bintang Simanjuntak yang mengungkapkan bahwa saat itu, orangtuanya, almarhum Mack Roly Simanjuntak merasa sangat senang sekali.
Diterima di Unimed, semakin memperjelas langkahnya untuk mewujudkan pengabdian sebagai pendidik.
“Bapak masih sempat melihat saya menjalankan tugas sebagai guru, tetapi tidak sempat melihat saya menjadi guru PNS yang betugas di SMP Negeri 1 Pematangsiantar, karena tahun 2005, bapak saya sudah meninggal,” katanya.
JADILAH GURU YANG BAIK DAN BENAR
Pesan dari orangtua, yang tidak dapat dilupakan, dan terus melekat dalam benak Bintang Narumiris Simanjuntak, yaitu “jadilah guru yang baik dan benar.”
“Itu pesan yang selalu disampaikan bapak kepada saya, dan itu selalu saya ingat dan terapkan. Saya patuh pada peraturan yang berlaku, disiplin dan loyal pada atasan,” kata Bintang Simanjuntak, istri dari W Purba dan ibu dari dua putra serta seorang putri itu.
Bintang Simanjuntak dengan kedisiplinan dan melaksanakan tugas pokok serta fungsi-nya sesuai dengan aturan dan peraturan, akhirnya membuahkan hasil yang di luar dugaan dan ternyata tidak pernah singgah dalam keinginannya untuk meraih posisi lebih tinggi.
“Ya, saya tidak pernah membangun harapan yang lebih tinggi, karena menjadi pendidik atau guru, merupakan impian yang sangat luar biasa bagi saya,” katanya.
Namun, pimpinannya di kedinasan (pendidikan), tentu atas persetujuan kepala daerah (Bupati Simalungun), memberi kesempatan bagi Bintang Simanjuntak untuk menjadi Kepala SMP Negeri 2 Bandar di tahun 2019.
“Sekolah itu baru dibuka, fasilitas belum lengkap, ruang kepala sekolah, ruang perpustakaan juga belum ada. Yang tersedia, ruang guru dan 5 ruang belajar. Karena ketika itu, baru ada Kelas VII. Saya mulai dari nol, dan memimpin sekolah tersebut, adalah awal saya mendapatkan pengalaman bagaimana menjadi seorang pemimpin. SMP Negeri 2 Bandar adalah tempat saya belajar memimpin,” katanya.
Tentu, Bintang Simanjuntak harus meninggalkan teman sejawatnya di SMP Negeri 1 Pematang Bandar.
KEMBALI KE PEMATANGBANDAR SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
Bintang Simanjuntak tidak lama menjadi Kepala SMP Negeri 2 Bandar, karena tahun 2020, dia harus kembali ke SMP Negeri 1 Pematang Bandar, untuk menduduki jabatan kepala sekolah.
“Saya merasa bersyukur, dapat berkumpul kembali dengan teman sejawat. Tapi, dengan situasi berbeda, karena saya akan memimpin mereka, dan masih ada 5 teman sejawat yang dulunya adalah guru saya,” katanya.
Bintang Simanjuntak, saat memimpin 840 siswa, 52 guru dan 7 pegawai. Menurutnya, apa yang sedang dikerjakannya saat inilah, adalah sebuah anugerah luar biasa.
“Saya sekolah di sini, kemudian jadi guru, dan guru saya menjadi teman sejawat, dan sekarang saya menjadi kepala sekolah, memimpin teman sejawat,” katanya.
Bagaimana rasanya? Bintang Simanjuntak tersenyum. “Terkadang, pada saat-saat tertentu, para teman sejawat lupa jika saya pemimpin mereka, dan memanggil saya dengan rasa kedekatannya, tetapi secepat itu juga mereka sadar, dan memanggil Ibu,” katanya.
Namun, bagi Bintang Simanjuntak, suasana sekolah yang sudah demikian akrab baginya, dan sudah hafal benar bagaimana situasinya, rasa kekeluargaan pun cukup baik terbina.
Bintang Simanjuntak, untuk semakin menguatkan keakademisiannya, saat ini sedang aktif mengikuti perkuliahan pasca-sarjana di Universitas Simalungun (USI).
“Saya tidak pernah bermimpi mendapatkan jenjang karir seperti sekarang ini. Namun, karena pimpinan memberikan kepercayaan, kita harus tunjukan loyalitas yang tinggi, karena loyalitas itu adalah hal yang paling utama dalam pengabdian,” katanya. (Ingot Simangunsong/Jon Sipayung)