SimadaNews.com – Untuk percepatan pembangunan transportasi melalui perairan Danau Toba di Pelabuhan Tigaras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun dan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di bidang pariwisata, keberadaan kerambah jaring apung (KJA) di Tigaras akan dikosongkan.
Pengosongan KJA tersebut juga dalam rangka mendukung program pemerintah pusat untuk memajukan destinasi pariwisata super prioritas Danau Toba.
Dalam rangka pengosongan KJA tersebut, Bupati Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, didampingi Wakil Bupati, H Zonny Waldi melakukan rapat koordinasi dengan pemilik KJA di Terminal Pelabuhan Tigaras, Selasa (04/01/2022).
Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolres SImalungun, AKBP Nicolas Dedy Arifianto, Dandim 0207/Sml, Letkol Inf. Roly Sohuoka, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ramadhani Purba, Plt Kadis Hanpang, Camat Dolok Pardamean bersama Kapolsek dan Danramil serta perwakilan PT JAPFA, mau pun masyarakat pemilik KJA di Tigas dengan menerapkan protokol kesehatan.
Bupati mengatakan, Tigaras merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas pesisir Danau Toba yang berada di Kabupaten Simalungun.
“Ada beberapa program Pemkab Simalungun yang telah kita sampaikan ke pemerintah pusat dalam rangka meningkatkan perekonomian di pesisir Danau Toba,” kata Bupati.
Menurut Bupati, hal itu dikarenakan Kabupaten Simalungun memiliki pantai terpanjang pesisir Danau Toba dari daerah lain yang ada di kawasan Danau Toba.
“Kita juga mengusulkan kepada pemerintah pusat adanya jalan lingkar luar Danau Toba dari Bage ke Tigaras. Dan ini harus kita sambut dengan baik melalui pembenahan-pembenahan yang kita lakukan agar percepatan pembangunan di daerah kita segera terwujud,” katanya.
Bupati menyampaikan bahwa Pamkab Simalungun akan melakukan berbagai program di Tiga Ras untuk meneruskan alih usaha masyarakat pemilik KJA.
“Percayalah Pemkab Simalungun tidak akan mengabaikan bapak dan ibu sekalian,” kata Bupati di hadapan para pemilik KJA sembari mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung destinasi wisata di Tigasras.
Sebelumnya, Kasiman Sitio, mewakili petani KJA di Tigaras dan juga ketua kelompok KJA Hattaruli menyampaikan bahwa petani KJA di Tigaras sangat mendukung program pemerintah untuk memajukan pariwisata di Danau Toba.
“Sebenarnya kamilah pemilik KJA yang pertama kalinya mau di bongkar dari seluruh perairan Danau Toba,” katanya.
Menurut Kasiman, bahwa pemilik KJA siap mengosongkan KJA dari perairan Danau Toba di Tiga Ras.
“Sebenarnya banyak dari kami yang sudah beralih ke usaha Pariwisata, tinggal kamilah yang tidak memiliki usaha wisata masih bertahan,” katanya.
Kasiman juga menjelaskan bahwa jumlah KJA di Tigaras, 205 lobang dari 32 pemilik dan sebagian besar sudah tidak berisi lagi sejak ada himbauan pengosongan KJA di Danau Toba.
“Paling ada sekitar 30-40% yang masih berisi, namun kami juga sudah sepakat, siap berhenti,” kata Kasiman seraya berharap kepada Pamkab Simalungun untuk membatu masyarakat pemilik KJA untuk alih usaha pasca berhenti dari usaha KJA.
Sementara itu, tokoh masyarakat Tigaras, H Sualiman Sinaga mengharapkan kepada Pemkab Simalungun agar dapat membantu masyarakat pemilik KJA pasca alih usaha. Beliau juga berharap kepada masyarakat untuk mendukung program pemerintah dalam memajukan Kabupaten Simalungun yang lebih baik dan sejahtera.
“Mari kita dukung program Pemkab Simalungun untuk memajukan daerah ini terutama untuk percepatan pembangunan periwisata dikawasan Danau Toba,” kata Sulaiman. (***)