SimadaNews.com-Tangisan Renta Rehulina Br Nasution, langsung pecah begitu tiba halaman RS Bhayangkara Medan. Kedatangannya ke rumah sakit itu, untuk melihat dan menjemput jenazah putrinya Rosalina Siahaan yang menjadi korban pembunuhan di kamar mandi salah satu gereja di Tanjung Morawa, Kamis (31/5).
“Burju hian do borukki. Dang ibotoi manang aha. Polos-polos do i makkatai. Boasa songon dibaen ho tu au Tuhan?” (Orang baiknya putriku ini. Dia masih polos dan tidak tahu apa-apa. Mengapa engkau buat begini kepadaku Tuhan)” kata Renta, sambil menangis kuat tidak terima dengan kejadian yang dialami putrinya itu.
Masih terus menangis meskipun berusaha ditenangkan anak sulung dan salah seorang putrinya, Renta berulang-ulang menyebutkan bahwa putri keduanya merupakan anak yang baik.
Renta juga bercerita, Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Rosalina yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan di pabrik sapu lidi, mendapat telepon dari orangtua angkatnya H Sembiring.
”Dia pamit pergi dari rumah, karena disuruh Pak Sembirng datang ke gereja. Sekitar pukul 10.00 WIB, putriku pergi dari rumah,” aku Renta.
Dia melanjutkan, sekitar pukul 12.30 WIB, mereka sudah mendapat kabar yang menyebutkan Rosalina ditemukan meninggal di komplek gereja. Dan mendapat kabar itu, dia dan anak-anaknya langsung datang ke lokasi.
Jenazah Rosalia setelah diotopsi, dibawa ke rumah duka di Jalan Selamat Ujung Gang Jadi Nomor 161, Medan, dan rencanya dimakamkan Jumar (1/6).