SimadaNews.com-Peristiwa kebakaran di Pasar Tarutung Tapanuli Utara, Sumatera Utara, sudah terjadi bekali-kali. Kebakaran yang terjadi, Minggu 7 April 2024, malam, merupakan kebakaran yang ke empat kali dalam kurun waktu 16 tahun ini.
Untuk diketahui, bahwa pada tahun 2007 terjadi kebakaran di Pasar Tarutung. Kejadian serupa terjadi lagi pada tahun 2014. Selang tiga tahun, kebakaran kembali terjadi pada tahun 2017.
Setelah dua tahun, kebakaran kembali terjadi pada Tahun 2019. Dan kali ini setelah empat tahun, Pasar Tarutung yang berada di Desa Simamora Siualuoppu itu, kembali terbakar.
Untuk kebakaran yang terjadi kali ini, sebanyak empat unit Damkar milik Pemkab Taput dikerahkan untuk memadamkan api.
Kemudian satu unit water Canon Polres Taput, satu unit Damkar Pemkab Toba, satu unit Damkar Pemkab Humbahas dan satu unit mobil PDAM Taput.
Dua unit alat berat pun diturunkan, untuk merusak beberapa kios sebagai pembatas api agar tidak merambat ke kios lainnya. Sebab, banyak material bangunan yang mudah terbakar di dalam kios sehingga kobaran api cepat merambat.
Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak, melalui Kasi Humas Aiptu Walpon Baringbing, mengungkapkan lebih kurang 650 unit kios dan lapak jualan hangus dilalap api dalam peristiwa kebakaran.
“Peristiwa kebakaran menghanguskan sebanyak 256 unit kios di dalam balairung, 198 unit kios di luar balairung dan 200 unit undung-undung atau lapak jualan yang beratapkan plastik atau terpal, beserta isinya ludes terbakar,” sebut Aiptu Walpon, Senin 8 April 2024.
Aiptu Walpon menyebutkan, tim Inafis Polres Taput sudah melakukan olah TKP. Dan rencananya akan dibantu Tim Labfor Polda Sumut yang juga akan terjun untuk turut membantu melakukan oleh TKP.
Dia menerangkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, yaitu Midian Situmorang dan Salomo Silaban, titik api terlihat membubung dari dalam pasar.
Selanjutnya, mereka memberitahukan kepada orang-orang yang masih ada di sekitaran pajak dan langsung menghubungi pihak kepolisian dan mobil damkar Pemkab Taput.
Setengah jam kemudian, pihak kepolisian dan dua unit mobil damkar yang tiba di lokasi berusaha memadamkan api, namun tidak berdaya karena lidah api sudah menjalar ke kios di dalam pasar yang rapat dan terbuat dari kayu.
Petugas pemadaman api berupaya menambah kekuatan mobil damkar dari kecamatan lain, serta dari Kabupaten Toba dan Kabupaten Humbang, dan mobil “water canon” Polres Taput.
“Api baru dapat dipadamkan pada Senin 8 Aril, sekira pukul 02.15 WIB, dini hari. Dan untuk mencegah merebaknya api ke kios lain, dengan terpaksa dua unit alat berat juga diturunkan untuk merusak kios lain sebagai pembatas api,” terangnya.
Dia menambahkan, lokasi kejadian sudah diberi garis polisi untuk mengawasi keluar masuknya orang-orang tidak merusak TKP awal untuk bahan penyelidikan. Dan tidak ada korban jiwa, namun kerugian material di perkirakan mencapai miliaran rupiah. (snc)