SimadaNews.com – Desti Nurhidayah (10), terbaring lemah di salah satu ruang perawatan RSUD Batubara.
Desti, putri pertama pasangan Dullah (37) dan Suri Yati Batubara (37) yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh tani, warga Jalan Beringin Ujung Dusun Kenanga Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara,
Berasal dari keluarga tidak mampu, Desti bersama kedua orangtuanya, hanya pasrah menghadapi penyakitnya yang tidak kunjung sembuh.
Belum ada tindakan cepat yang dapat dilakukan tim medis, mengingat fasilitas rumah sakit milik Pemkab Batubara tersebut belum memadai.
Suri Yati Batubara – ibunya Desti – membuka cerita, bahwa 5 tahun lalu, Desti terjatuh. Melihat itu, Suri Yati langsung membawa Desti ke tukang kusuk. Menurut si tukang kusuk tersebut bahwa ada lendir di tulang belakang Desti.
Dengan dikusuk, Suri Yati berharap Desti akan sembuh. Tetapi ternyata tidak seperti yang diharapkan, karena selama 4 bulan terakhir, Desti yang duduk di Kelas V SD hanya terbaring hingga saat ini dan mengalami pembusukan daging di tulang duduk dan tulang paha.
Tidak ada yang bisa dilakukan Suri Yati untuk menolong anaknya yang semakin hari, semakin memburuk.
Suri Yati hanya mampu menangis melihat penderitaan putrinya yang terbaring lemah dan berjuang melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya.
KEPEDULIAN TETANGGA, DESTI AKAN DIBAWA KE RSUP ADAM MALIK
Melihat kondisi bocah malang tersebut, yang sangat membutuhkan pertolongan, beberapa tetangga yang peduli dan prihatin melihat Desti, berencana membawanya ke RSUP Adam Malik Medan.
“Kami harus membawanya ke RSUP Adam Malik dengan biaya umum. Desti sedang kritis dan harus segera dibawa tapi dia belum memiliki BPJS. BPJS baru akan kami urus. Desti butuh uluran tangan para dermawan,” kata tetangga Desti di RSUD Batubara.
“Saya lihat wajah dan sekujur tubuhnya, dia hanya memandang saya begitu dalam. Untuk memecah kebuntuan, saya langsung menyapa nya,” kata warga tetangga Desti.
Diakui warga, melihat Desti yang terbaring lemah tak berdaya ada perasaan pilu berbaur keprihatinan.
“Sambil memegang jarinya yang lemah, saya katakan.. Desti harus kuat ya…. Semangat…Oom akan bantu Desti semampunya, jangan Nyerah ya…!” kata tetangga tersebut. (Martua Nainggolan)