Simada News
Sabtu, 7 Juni 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home KESEHATAN

Ditemukan Varian Baru Mutasi Virus Corona Colombus

Simadanews.com by Simadanews.com
15 Januari 2021 | 09:09 WIB
in KESEHATAN
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Para ilmuwan di Pusat Medis Wexner dan Fakultas Kedokteran Universitas Ohio menyatakan telah menemukan dua varian baru dari mutasi virus corona SARS-CoV-2 strain Colombus di Amerika Serikat.

Salah satu varian, yang dijuluki ‘strain Columbus’, memiliki tiga mutasi gen yang sebelumnya belum pernah terlihat bersama di SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan COVID-19.

Strain itu dengan cepat menjadi varian virus corona yang dominan di Columbus, Ohio, sejak akhir Desember 2020 hingga awal Januari 2021. Temuan itu sedang ditinjau untuk publikasi dan muncul di BioRxiv sebagai pra-cetak.

Pusat Medis Wexner mengklaim telah melakukan genome sequencing (pengurutan genom) virus SARS-Cov-2 pada pasien dengan Covid-19 sejak Maret 2020 untuk memantau evolusi virus. Varian baru ditemukan pada satu pasien dari Ohio. Namun, peneliti belum mengetahui prevalensi strain tersebut dalam populasi.

Sebaliknya, strain yang berkembang dengan tiga mutasi baru telah menjadi virus dominan di Columbus. Ohio.

“Strain Columbus baru ini memiliki tulang punggung genetik yang sama seperti kasus sebelumnya yang telah kami pelajari, tetapi ketiga mutasi ini mewakili evolusi yang signifikan. Kami tahu pergeseran ini tidak berasal dari virus di Inggris atau Afrika Selatan,” kata pemimpin studi Dan Jones, seperti dilansir Live Science.

Seperti varian virus corona lain yang ditemukan di seluruh dunia, termasuk varian Inggris, mutasi pada strain Columbus terjadi pada ‘protein lonjakan’ virus. Bagian itu memungkinkan virus memasuki sel.

Sehingga, ada kemungkinan mutasi itu membuat virus lebih mudah menular.

“Penting agar kami tidak bereaksi berlebihan terhadap varian baru ini sampai kami memperoleh data tambahan,” kata Peter Mohler, salah satu penulis studi dan kepala petugas ilmiah di Pusat Medis Wexner.

Varian kedua yang ditemukan oleh peneliti Ohio memiliki mutasi yang disebut 501Y yang identik dengan yang terlihat pada varian Inggris. Mutasi itu mempengaruhi receptor-binding domain atau bagian dari protein lonjakan virus yang menempel pada reseptor ACE2 dalam sel manusia.

Dalam percobaan laboratorium, receptor-binding domain yang bermutasi mengikat lebih erat ke reseptor ACE2.

Tetapi para peneliti percaya varian Ohio secara independen mengembangkan mutasi itu dari strain yang sudah ada di AS. Peneliti baru menemukan itu pada satu pasien dari Ohio dan belum tahu seberapa lazimnya itu dalam populasi secara keseluruhan.

“Pertanyaan besarnya adalah apakah mutasi ini akan membuat vaksin dan pendekatan terapeutik saat ini menjadi kurang efektif. Saat ini, kami tidak memiliki data untuk meyakini bahwa mutasi ini akan berdampak pada efektivitas vaksin yang sekarang digunakan,” kata Mohler.

Cenderung membuat virus lebih menular, sehingga virus lebih mudah ditularkan dari orang ke orang.

Mohler berkata pihaknya perlu memahami dampak mutasi pada penularan virus, prevalensi strain dalam populasi dan apakah itu memiliki dampak yang lebih signifikan pada kesehatan manusia.

Selain itu, pihaknya perlu untuk terus memantau evolusi virus sehingga dapat memahami dampak bentuk mutan pada desain diagnostik dan terapeutik.

“Sangat penting bagi kami membuat keputusan berdasarkan sains terbaik,” ujarnya,

Saat ini, para ilmuwan mengatakan bahwa penemuan varian Columbus, COH.20G / 501Y, menunjukkan bahwa mutasi yang sama mungkin terjadi secara independen di berbagai belahan dunia selama beberapa bulan terakhir.

“Virus secara alami bermutasi dan berkembang dari waktu ke waktu, tetapi perubahan yang terlihat dalam dua bulan terakhir lebih menonjol daripada bulan-bulan pertama pandemi,” kata Jones.

Timnya telah melakukan pengurutan genetik sampel SARS-CoV-2 pada warga dan pasidan dan Negara Bagian Ohio. Bahkan pihaknya akan terus memantau perubahan saat vaksinasi terjadi. (***)

Tags: ColombusCoronaMutasiVarianVirus
Share223Tweet139Pin50

Berita Terkait

Ilustrasi penyakit nyeri sendi atau geja asam urat.

Rahasia Mengatasi Nyeri Sendi: Tips Teruji untuk Menyiasati Asam Urat

24/03/2024

SimadaNews.com-Penyakit asam urat adalah kondisi yang disebabkan oleh penumpukan asam urat di dalam tubuh, yang biasanya terjadi karena metabolisme purin...

385 Orang setiap Hari Meninggal Dunia karena Penyakit TBC

18/02/2024

SimadaNews.com-Sebanyak 385 orang setiap hari meninggal dunia karena mengidap penyakit Tuberkolosis atau TBC. Hal itu disampaikan, Guru Besar Tetap dalam...

5 Manfaat Bila Rutin Minum Jus Bayam

17/02/2024

SimadaNews.com- Bayam merupakan jenis sayuran hijau bisa dinikmati dalam berbagai bentuk sajian, mulai dari sup, tumis bahkan dalam bentuk jus....

Ini Bahaya Konsumsi Makanan Ringan Kemasan…

22/01/2024

SimadaNews.com-Makanan ringan kemasan atau yang dikenal sebagai cemilan merupakan makanan yang biasa dikonsumsi diantara waktu makan yang berguna untuk menahan...

dr Susanti Kunjungi Puskesmas Ksatria dan Pardamean

08/01/2024

SimadaNews.com - Memastikan pelayanan kesehatan sudah berjalan dengan baik kepada masyarakat, Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani kunjungi Puskesmas...

Gandeng Yayasan Buddha Tzu Chi, Lapas Tebing Tinggi Gelar Bakti Sosial Kesehatan WBP

10/12/2023

SimadaNews.com-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tebing Tinggi bersama Yayasan Buddha Tzu Chi dan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) mengadakan...

Berita Terbaru

News

Kota Toleran, Kota Aman: Wali Kota Wesly Dorong Peran Gereja dalam Jaga Kedamaian Siantar

6 Juni 2025 | 22:14 WIB
News

Polres Simalungun Tebar Kepedulian Lewat 17 Hewan Kurban di Hari Raya Idul Adha

6 Juni 2025 | 21:49 WIB
News

Perkuat Iman, Rajut Kebersamaan: Lapas Tebing Tinggi Laksanakan Sholat Idul Adha 1446 H

6 Juni 2025 | 20:09 WIB
News

Wujud Cinta Lingkungan, Ordo Karmel dan KSSY Tebar Eco Enzyme di TPA Pematangsiantar

5 Juni 2025 | 23:40 WIB
News

Idul Adha 1446 H, Pemko Pematangsiantar Kurbankan 9 Ekor Sapi

5 Juni 2025 | 19:32 WIB
News

Vandiko Serahkan Hewan Kurban Bantuan Presiden dan Gubernur Sumut, Bukti Nyata Kepedulian Antar Umat

5 Juni 2025 | 19:24 WIB
News

Pembangunan Gedung IV Pasar Horas Ditarget Selesai Menjelang Natal dan Tahun Baru

5 Juni 2025 | 15:33 WIB
News

Perkuat Kamtibmas, KSAD Tinjau Wilayah Hukum Polres Simalungun

5 Juni 2025 | 15:11 WIB
News

Tuan Rondahaim Saragih, Penerima Bintang Jasa Utama RI Layak Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional

5 Juni 2025 | 09:35 WIB
News

188 Siswa SMA Negeri 1 Raya Lolos ke PTN dan Sekolah Kedinasan

4 Juni 2025 | 22:41 WIB
News

Ariston Tua Sidauruk Hadiri Rakor Percepatan Pembentukan Koperasi Merah Putih Wilayah II

4 Juni 2025 | 19:14 WIB
News

Wesly Silalahi Tinjau Tes Urine Pelajar dan Guru di SMP Negeri 8 Pematangsiantar

4 Juni 2025 | 18:47 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba