SimadaNews.com – Setelah Minggu (18/04/2021) menggelar Uji Kompetensi (Ukom) Retaker Vokasi D3 Perawat, DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Simalungun, kembali melaksanakan Uji Kompetensi (Ukom) Profesi Ners Perawat di Ruang Komputer Akademi Perawat Kesdam I/BB Jalan Gunung Simanuk-manuk, Kota Pematangsiantar, Sabtu (24/04/2021).
Ketua DPD PPNI Kabupaten Simalungun, Syahrul Nasution mengungkapkan, bahwa uji kompetensi yang diikuti 16 perawat (D3) Minggu (18/04/2021) berjalan lancar dan Sabtu (24/04/2021) dilanjutkan untuk Profesi Ners Perawat (S1) yang diikuti 6 peserta.
“Selama ini, uji kompetensi dilaksanakan Kemeterian Kesehatan dengan cara manual. Sekarang sudah diserahkan pelaksanaannya kepada organisasi profesi PPNI, dan dilaksanakan di daerah masing-masing. Penyelenggaraanya serentak seluruh Indonesia, hasil uji kompetensi dikirim ke DPP PPNI,” kata Syahrul Nasution.
Dengan sistem ini, semakin mempermudah para perawat untuk mendapatkan sertifikasi kompetensinya. “Kita sangat terbantu sekali,” katanya.
Dijelaskannya, uji kompetensi ini menjadi syarat utama bagi para perawat untuk menjalankan tugas keperawatan yang berkaitan dalam mengambil atau menjalankan tindakan penangan medis bagi pasien.
“Kemudian, dengan memiliki sertifikat uji kompetensi, seorang perawat dapat direkomendasi untuk mengurus surat tanda register (STR) di Kabupaten Simalungun. Dengan dua persyaratan tersebut, seorang perawat dapat menjalankan tindakan medis di klinik, maupun rumahsakit,” katanya.
Ketika ditanya, apakah seorang perawat yang belum memiliki sertifikat kompetensi dan STR tidak dapat bekerja, Syahrul Nasution mengatakan, bisa saja bekerja, tetapi hanya sebatas sebagai tenaga administrasi.
“Itu tadi, karena belum memiliki sertifikat kompetensi dan STR, ya tidak dapat melakukan tindakan medis,” katanya.
Syahrul Nasution mengungkapkan, DPD PPNI Simalungun, ke depan akan melakukan penguatan skill dalam meningkatkan sinerjisitas kemitraan dengan profesi kesehatan lainnya.
“Penguatan skill atau kemampuan, tentu berkaitan dengan masalah pengetahuan, menjadi sangat penting. Khususnya perawat yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan,” katanya. (ingot simangunsong)