SimadaNews.com-Wali Kota Siantar Hefriansyah didesak mengembalikan Sekda Siantar Budi Utari, ke kampung halamannya di Padang Lawas Utara.
Desakan itu disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Simalungun Indonesia (DPP-AMSI), Frenki Dermanto Sinaga SH, Selasa (30/10) melali relis persnya yang diterima SimadaNews.com.
“Alasannya sangat relevan dan bukan sentimen belaka. Wali Kota Siantar perlu mempertimbangkan secara matang untuk kemudian meninjau kembali kedudukan Budi Utari sebagai Sekda Kota Siantar,” ujar Frenki.
Frenki menguraikan, sejak Budi Utari menduduki jabatan Sekda Siantar menggantikan almarhum Resman Panjaitan, beragam kegaduhan muncul menyelimuti Kota Siantar. Dari gelombang tuntutan pemakzulan terhadap wali kota atas dugaan penistaan Suku Simalungun, ribut soal penolakan revitalisasi Pasar Horas, sehingga melumpuhkan perekonomian Jalan Sutomo disebabkan aksi blolade massa, kecemasan pemborong atas koptasi proyek, sampai keributan lain yang tak terurai ke publik.
“Kisruh pemilihan Direksi PD PAUS dan PD PHJ, kesengsaraan warga miskin yang tak menerima beras sejahtera hingga berujung demo, hingga harmonisasi ASN yang kini sudah mulai tergerus akibat sentimen alumni STPDN menguat. Saya mencium itu. Para ASN yang non lulusan STPDN, kini merasa di belakangkan,” tandas Frenki.
Masih menurut Frenki, selaku Sekda Siantar, Budi Utari memiliki tugas penting membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah serta lembaga teknis daerah. Namun faktanya, tugas itu tak berhasil dilaksanakan Budi Utari dengan baik.
“Jadi saya tak melihat keberhasilan Budi Utari sejak menjabat. Sebaliknya, justru kegagalan yang ditorehkannya. Karena itu, pulangkan sajalah Budi Utari itu ke kampung halamannya. Karena makin lama dipertahankan, kegaduhan akan terus menghantui kota ini,” saran Frenki. (rel/snc)