SimadaNews.com– Fenomena siswa yang bolos sekolah dan merokok pada jam belajar masih marak ditemukan di Kota Pematangsiantar. Ironisnya, sejumlah guru juga dinilai tidak disiplin, datang terlambat, bahkan pulang sebelum jam pelajaran berakhir.
Fakta tersebut mencuat dalam Rapat Kerja Komisi II DPRD Siantar bersama Dinas Pendidikan Kota Siantar dalam rangka pembahasan Perubahan APBD (P-APBD) Tahun Anggaran 2025, Kamis (11/9/2025), di ruang rapat Komisi II DPRD.
Rapat yang dipimpin Ketua Komisi II, Hendra P Pardede, membahas usulan penambahan anggaran patroli pelajar dari Rp136 juta menjadi Rp172 juta.
Namun, anggota Komisi II, M Fahmi Siregar, menilai patroli pelajar yang dilakukan selama ini masih kurang efektif.
“Buktinya, masih banyak siswa berkeliaran bahkan berani merokok di depan sekolah. Itu saya lihat langsung di lapangan,” tegas Fahmi.
Hal senada juga disampaikan anggota Komisi II, Darson Rajagukguk. Ia menyoroti perilaku guru yang tidak memberi teladan.
“Ada guru yang datang terlambat, tanda tangan absensi, lalu sebelum jam sekolah usai sudah keluar. Ini tidak baik untuk dicontoh siswa. Selain itu, kami belum pernah melihat Dinas Pendidikan melakukan sidak mendadak ke sekolah,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Siantar, Hamdani Lubis, berjanji akan memperpanjang waktu patroli serta menargetkan lokasi-lokasi rawan bolos.
Ia juga mengungkapkan rencana program pembinaan semi-militer bagi siswa yang dianggap bandel.
“Program ini akan kita mulai tahun depan dengan menggandeng TNI. Teknisnya sedang kita rumuskan, termasuk untuk penegakan disiplin guru. Tentu semua membutuhkan dukungan DPRD, khususnya dalam penganggaran,” kata Hamdani.
Di akhir rapat, Hamdani juga mengimbau agar orang tua tidak ragu melaporkan ke Dinas Pendidikan apabila ada siswa yang mengalami permasalahan di sekolah akibat perlakuan guru. Hal ini, katanya, untuk mengantisipasi kasus-kasus yang pernah terjadi sebelumnya. (SNC)
Laporan: Romanis Sipayung