Jadi Aktivis, Turun ke Jalan Bergerak Bersama Rakyat
Pasca Tahun 1999, Jepe mulau aktif di dunia pergerakan mendampingi masyarakat memperjuangkan hak-haknya kepada pemerintah dengan mendirikan Lembaga Pembangunan Masyarakat Simalungun Indonesia (LPMSI) berkedudukan pusat di Jakarta.
Sejumlah aksi dilakukan bersama-sama dengan masayarakat. Catatn yang diperoleh SimadaNews, Jepe bebrsama-sama masyarakat hingga Tahun 2002, memperjuankan hak ulayat tanah di Bah Sidua-dua Serdang Bedagai.
Selain itu, Jepe yang tidak terima dengan sikap arogansi aparat kepeolisian waktu itu di akhir Tahun 2002, bersama-sama rakyat Silou Kahean menyampaikan aksi protes, berujung Jepe dan sejumlah rekannya mendekam di Penjara hingga beberapa minggu karena dianggap melakukan perlawanan terhadap pihak kepolisian.
Tidak berapa lama, Jepe keluar dari penjara. Pernah ditangkap karena bersama-sama bergerak bersama rakyat, tidak membuat Jepe patah arang. Naluri aktivisnya semakin muncul untuk bersama-sama bergerak berjuang bersama rakyat.
Dia memilih menetap di Kota Siantar, bergabung bersama sejumlah aktivis sering melakukan aksi unjukrasa mengkiritisi ketidakadilan pembangunan yang dilakuan Pemkab Simalungun kala itu.
Bersama sejumlah aktivitas di Siantar-Simalungun, Jepe membuat koalisi dengan membentuk Gerakan Masyarakat Peduli Anggaran (GeMPA).
Berbagai kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, dikritisi dan diperjuangankan bersama rakyat.
Tidak hanya masalah anggaran, Jepe bersama rekan-rekannya juga memperjuangkan penolakan Ruislag RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar, yang waktu itu hendak ditukar guling Pemko Siantar. Begitu juga perjuangan menolak Ruilslagh SMA Negeri 4 Kota Pematangsiantar.
Bahkan, untuk membiayai segala bentuk perjuangan bersama rakyat di Siantar-Simalungun, Medan hingga ke Jakarta, Jepe harus merelakan tanahnya yang berada di Silou Kahean untuk dijual supaya ada biaya pergerakan.
Pergeraka yang dilakukan Jepe bersama rekan-rekannya, bukan hanya masalah anggaran. Namun mereka juga berjuang, untuk meneguhkan nilai-nilai Budaya Simalungun, supaya benar-benar diterapkan di Siantar-Simalungun.
Memilih Berpolitik jadi Politisi
Dunia aktivis membuat Jepe semakin banyak mengetahui, keluhan masyarakat dan bersama-sama menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah.
Ada beberapa aspirasi masyarakat yang berhasil diperjuangkan, dan ada juga tidak tuntas diperjuangkan. Dan dari evaluasi atas segala kegiatan pegerakan, akhirnya Jepe memutuskan memilil jalan ke jalur politik.
Mengawali menjadi politisi, bukan mudah dilakukan Jepe. Beberapa partai politik kala itu, sangat ketat untuk menerima siapa saja menjadi anggota atau pengrus partai.
Dan akhirnya di medio pertengahan tahun 2007, Jepe memutuskan mengambil kepengurusan DPC Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) Simalungun. Dia pun langsung dihunjuk menjadi Ketua DPC PDP Simalungun.
Membentuk partai baru di Simalungun, merupakan pekerjaan melelahkan buat Jepe. Namun itu dikerjakankan bersama-sam rekan-rekannya waktu itu, hingga terbentuk seluruh kepengurusan di kecamatan di Simalugun.
Di proses Pemilu 2009, Jepe yang awalnya tidak ingin mencalonkan diri menjadi anggota DPRD, mendapat desakan dari sejumlah rekan-rekannya aktvis untuk ikut serta berjuang.
Alasannya waktu itu, perjuangan bergerak bersama rakyat tidak cukup dilakukan dari jalanan dengan aksi unjukrasa.
Butuh waktu yang lama kala itu, Jepe mengiyakan saran dari sejumlah rekannya. Dan akhirnya, Jepe mutuskan ikut bertarung di Pemilu 2009 dan akhirnya terpilih menjadi anggota DPRD Simalungun periode 2009-2014.