SimadaNews.com – Indonesia telah kedatangan vaksin Sinovac dalam bentuk jadi dari perusahaan farmasi asal China Sinovac Biotech Ltd sebanyak 1.808.040 dosis pada Selasa (14/9/2021).
“Siang hari ini, Indonesia kembali kedatangan vaksin COVID-19 merek Sinovac,” kata Asisten Operasi Kapolri Irjen Pol Imam Sugianto melalui siaran virtual yang ditayangkan melalui akun Youtube Sekretariat Presiden (Setpres).
Kedatangan ini, lanjut Imam, bukti pemerintah telah bekerja keras dalam menyediakan ratusan juta dosis kebutuhan vaksin COVID-19 dari berbagai merek yang ada. Sehingga, target pemerintah yang akan melakukan vaksinasi terhadap sekitar 208 juta penduduk di pelosok tanah air dapat segera terwujud dalam waktu singkat ke depan.
Kondisi saat ini, pemerintah telah memiliki stok vaksin Indonesia dengan jumlah total mencapai sebanyak 243.812.390 dosis vaksin COVID-19 dalam bentuk jadi maupun bentuk mentah (bulk).
Rincian vaksin COVID-19 yang akan dimiliki Indonesia yaitu sebanyak 202.476.280 dosis vaksin Sinovac dalam bentuk jadi maupun bulk, sebanyak 20.997.240 dosis vaksin AstraZeneca, sebanyak 8.000.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna, 3.396.510 dosis vaksin Pfizer, dan 500.000 dosis vaksin Janssen (Johnson & Johnson).
“Kedatangan vaksin COVID-19 produksi Sinovac dalam bentuk jadi melalui fasilitas COVAX, sehingga total vaksin yang dimiliki Indonesia menjadi lebih dari 243 juta dosis vaksin baik bentuk jadi maupun bulk,” kata Imam.
Dengan lancarnya stok vaksin di tanah air, akan membuat percepatan vaksinasi yang dilakukan di berbagai pelosok tanah air dapat segera terwujud pada akhir 2021.
Mengingat, saat ini berdasarkan data vaksinasi pemerintah sudah sekitar 35 persen dari 208 juta penduduk Indonesia target vaksinasi sudah memperoleh suntikan dosis pertama, kedua dan ketiga (khusus tenaga kesehatan, red).
Angka 35 persen itu setara dengan sekitar 73 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis satu, sedangkan yang sudah memperoleh suntikan dosis kedua sekitar 42 juta penduduk.
Dalam mendorong hal itu, kini pemerintah telah menggandeng berbagai pihak untuk membantu melakukan vaksinasi kepada sisa masyarakat yang belum melakukan vaksinasi. Dengan cara menggandeng pemangku kepentingan seperti organisasi masyarakat, organisasi keagaamaan, institusi pendidikan, hingga skala komunitas telah dilakukan.
“Berbagai kegiatan yang bekerja sama dengan stakeholder terkait seperti pondok pesantren, tempat ibadah, universitas, komunitas, dan lain sebagainya yang telah dilakukan,” imbuhnya.
Polri juga akan memastikan, distribusi vaksin yang telah datang ke tanah air akan sampai ke tujuan dengan selamat. Karena Polri bersama TNI telah melakukan pengamanan terhadap vaksin dari mulai tiba di tanah air hingga ketika disalurkan ke tempat-tempat yang membutuhkan vaksin atau gudang penyimpanan dari kegiatan vaksinasi.
Tercatat, dalam kurun waktu periode Februari 2021 sampai September 2021, Kepolisian telah melakukan distribusi vaksin sebanyak 36.729.982 dosis di berbagai pelosok tanah air. Dengan jumlah tersebut, Polri telah melakukan vaksinasi langsung kepada masyarakat hingga mencapai 22.006.078 masyarakat.
“Sudah divaksin sebanyak 22 juta orang vaksinasi yang dilakukan Polri. Dengan menurunkan personil Polri sebagai tenaga vaksinator sebanyak 5371 personil pada Gerai Presisi Polri,” pungkasnya. (***)