SimadaNews.com-Oknum personel Polres Siantar Aiptu HS, memukul wartawan median online Hamzah Harahap, Sabtu (3/2) sekira pukul 13.15 WIB di ruang penjagaan Polres Siantar.
Informasi diperoleh, peristiwa itu berawal saat Hamzah dan dua rekan wartawan lainnya hendak pergi dari lokasi Polres Siantar. Tetapi sebelum beranjak dari Mapolres, salah seorang rekan wartawan masuk ke dalam ruang penjagaan, dan berbincang-bincang dengan personel polisi lainnya yang sedang berjaga.
Melihat rekannya masuk ke ruang penjagaan, Hamzah pun ikut ke dalam ruang jaga. Di dalam ruang jaga, Hamzah melihat di meja ada sebungkus rokok dan mencoba memintanya kepada personel polisi lainnya berinisial AB yang sedang makan nasi.
Tetapi Aiptu HS yang berada di belakang Hamzah. Tiba-tiba marah-marah dan langsung memukul Hamzah.
Melihat keributan itu. Rekan Hamzah melerai begitu juga dengan personel lainnya. Tetapi bukan berhenti, Aiptu HS malah semakin emosi dan mengusir Hamzah dari ruang penjagaan.
Karena diusir, Hamzah langsung pergi. Tetapi belum sempat keluar gerbang polres. Aiptu HS kembali memanggil Hamzah.
Meskipun sudah kena pukul. Hamzah kembali mendekat ke ruang penjagaan dan sempat meminta maaf dan mengaku salah. Tetapi, Hamzah kembali mendapat pemukulan dari oknum personel Sabhara itu.
”Cuma karena sabatang rokok. Bapak itu langsung mai pukul,” kata seorang saksi yang melihat kejadian.
Aksi brutal oknum polisi itu pun, sempat membuat perdebatan di ruang penjagaan Polres Siantar. Sejumlah wartawan datang ke polres ingin mengetahhui kebenaran peristiwa pemukulan itu.
Pantauan SimadaNews, para wartawan sempat berdebat dengan Aiptu HS yang masih memakai seragam Polri.
Hamzah pun sempat disarankan membuat laporan ke Bagian Propam Polres Siantar. Tetapi hingga sore pukul 16.00 WIB, SimadaNews memperoleh informasi, aksi pemukulan itu berujung damai antara Hamzah dengan Briptu HS setelah dimediasi sejumlah pihak.
Meskipun sudah berdamai. Sebelumnya pasca kejadian, di media sosial facebook aksi pemukulan itu sempat menjadi pembahasan netizen.
Itu ketika salah seorang pemilik akun facebok memposting informasi adanya pemukulan terhadap seorang wartawan.
”Oknum wartawan dipukuli oknum Polresta Pematang Siantar yang sedang piket… #Semakin Anarkis aja bah oknum polisi ini,” tulis pemilik akun Paps Addril Parhusip, yang diketahui juga seorang jurnalis di Kota Siantar.
Informasi itu diposting Addril sekitar pukul 13.43 WIB, langsung mendapat respon dari para facebooker.
Sejumlah komentar dibubuhkan di postingan itu. “Gas terus pal” kata Okta Manik di kolom komentar.
”Tuntutlah. Kan jurnalis diatur uu juga” cuit pemilik akun Tora Kun Julu.
”Bah Ribakkon…” kata pemilik akun Tigor Munthe di kolom komentar postingan itu.
Toko masyarakat Siantar Natsir Armaya Siregar, juga mengomentari postitangan itu. ” Bah! Sdh ada kelas tinju di Polres?” tulisnya.
Komentar lain ” Kalau gini ceritanya, kita lakukanlah pembantaian ala bar bar melalui tulisan,” tulis pemilik akun Bongsu Pakpahan.
Pemilik akun Laura juga memberikan komentar. ”Sekalipun wartawannya salah, tidak semestinya polisi main pukul. kekebalan hukum mana yg dipake Aiptu itu menghajar kawan kita itu?Wahhh…jangan smpe siantar ini jd kota yg tak aman bagi wartawan bah.” tulisnya. Dan masih banyak komentar-komentar di postingan itu hingga pukul 17.00 WIB. (tri/mas/snc)