SimadaNews.com-Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada kementerian/lembaga untuk mengambil langkah-langkah perlindungan dan pencegahan, serta memberikan pengertian kepada seluruh masyarakat, seluruh rakyat, dimanapun berada.
“Tidak perlu panik karena kita telah mengambil langkah-langkah yang terbaik,” kata Presiden Jokowi, saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas (ratas) mengenai Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona di Istana Kepresidenan Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa 4 Pebruari 2020.
Langkah yang telah dilakukan, menurut Presiden, mulai dari pemberlakuan protokol kesehatan, kemudian tidak mengizinkan semua pendatang yang tiba dari Mainland China atau yang sudah berada di sana selama 14 hari termasuk transit di Indonesia.
“Kemudian juga kita telah menghentikan sementara fasilitas bebas visa, dan visa arrival bagi warga Negara Tiongkok, dan selagi keputusan itu harus diambil dalam rangka untuk melindungi seluruh Rakyat Indonesia di Tanah air dari penyebaran virus corona,” tambah Presiden.
Perlindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), menurut Presiden, juga telah dilakukan evakuasi dan saat ini masih diobservasi di Natuna.
Kalkulasi Dampak di Sektor Perdagangan, Investasi dan Pariwisata
Presiden Jokowi juga meminta kalkulasi secara cermat dampak dari kebijakan dalam menghadapi Virus Corona pada perekonomian baik di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata.
“Terkait dengan sektor perdagangan, kita tahu RRT merupakan negara tujuan ekspor pertama dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia sangat besar tapi juga sekaligus negara asal impor terbesar Indonesia,” kata Presiden Jokowi.
Presiden minta betul-betul harus diantisipasi dampak dari virus corona dan perlambatan ekonomi di RRT terhadap produk ekspor Indonesia.
“Saya kira di sini ada peluang untuk memanfaatkan untuk pasar ekspor ke negara-negara lain yang sebelumnya juga hanya mengimpor produk yang sama dari RRT,” kata Kepala Negara.
Lebih lanjut, Presiden juga melihat hal ini memberikan momentum bagi industri subtitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Tiongkok.
Terkait dengan sektor pariwisata, Presiden juga minta disiapkan langkah-langkah contingency terutama untuk Bali dan Sulawesi Utara, dua daerah yang selama ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari RRT.
“Dalam jangka pendek juga saya minta dimanfaatkan peluang untuk menyasar keruk pasar wisatawan mancanegara yang sedang mencari alternatif untuk destinasi wisata karena batal berkunjung ke RRT,” tambah Presiden. (snc)
Sumber: BPMI Sekretariat Presiden
Editor: Hermanto Sipayung