SimadaNews.com–Dr. H. Novri Ompusunggu SH, MH menghadiri Haul Tuan Guru Batak (TGB) Syekh Abdurrahman Rajagukguk QS ke-16 yang digelar di Pondok Persulukan Serambi Babussalam, Desa Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sabtu (27/9/2025).
Haul yang mengangkat tema “Doa Keselamatan Bangsa, Merawat Kerukunan, Menebar Cinta dan Toleransi” itu dihadiri ribuan umat, tokoh masyarakat, serta tokoh lintas agama. Suasana berlangsung khidmat dan penuh makna.
Dalam kesempatan itu, Novri Ompusunggu menegaskan bahwa haul bukan sekadar mengenang wafat seorang ulama, tetapi juga momentum spiritual untuk menyambung sanad keilmuan, memperbarui ikatan batin dengan guru, serta menghidupkan kembali nilai perjuangan yang diwariskan.
“Acara haul ini bukan hanya mengenang wafatnya seorang ulama besar, tetapi juga menghidupkan kembali keteladanan serta ajaran kebaikan yang diwariskan oleh Tuan Guru Batak Syekh Abdurrahman Rajagukguk QS,” ujar Novri.
Menurutnya, TGB Syekh Abdurrahman Rajagukguk QS merupakan ulama kharismatik, guru rohani, sekaligus pembimbing umat yang dengan penuh keikhlasan mendedikasikan hidupnya untuk menegakkan nilai-nilai Islam, menanamkan akhlak mulia, dan membangun persaudaraan di tengah masyarakat majemuk.
Sebagai mursyid, lanjut Novri, TGB mengajarkan jalan tasawuf dengan memadukan ilmu agama, keteguhan moral, serta menghadirkan Islam dalam wajah penuh kasih sayang.
“Beliau mendidik umat bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui teladan nyata: kesederhanaan, keteguhan iman, dan keikhlasan dalam berkhidmat,” tuturnya.
Lebih jauh, anggota DPR RI periode 2019–2024 itu menyebut TGB juga hadir sebagai perekat sosial di tengah keberagaman masyarakat Batak. Perbedaan, katanya, bukanlah alasan untuk berpecah, melainkan ruang untuk saling mengenal dan menguatkan.
“Di tengah zaman yang terus berubah, kita menghadapi tantangan yang tidak ringan, baik moral, sosial, maupun spiritual. Karena itu, figur TGB Syekh Abdurrahman Rajagukguk QS menjadi sumber inspirasi. Beliau mengajarkan agama tidak boleh dipisahkan dari kehidupan sosial, ilmu harus menyatu dengan akhlak, dan Islam harus hadir dengan wajah ramah, teduh, dan penuh kasih sayang,” tambahnya.
Sebagai putra Simalungun, Novri mengajak masyarakat untuk melanjutkan perjuangan TGB dengan menjaga iman, mempererat persaudaraan lintas suku dan agama, serta meneladani semangat pengabdian beliau demi terciptanya kehidupan yang damai, adil, dan sejahtera.
“Marilah kita menjadikan peringatan ini sebagai energi baru untuk menghidupkan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin, membumikan ajaran tasawuf, serta menjaga harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (SNC)
Laporan: Romanis Sipayung