SimadaNews.com — Upaya pelestarian lingkungan di kawasan Danau Toba kembali digalakkan.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Komisariat Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) bersama Green Future Foundation menggelar aksi penghijauan di Desa Bage, Nagori Ujung Saribu, Kecamatan Pamatang Silimahuta, Kabupaten Simalungun.
Aksi ini menjadi puncak kegiatan Pengabdian Masyarakat Desa (PMD) GMKI yang berlangsung sejak 23 hingga 26 Juni 2025.
Dalam kegiatan bertema “Never Ending Aid Love”, puluhan mahasiswa turun langsung melakukan penanaman pohon, edukasi lingkungan, dan gotong royong bersama warga desa.
Sebanyak 100 bibit pohon buah-buahan—di antaranya alpukat, durian, mangga, jambu kristal, dan rambutan—ditanam di lahan kritis, pekarangan warga, sekolah, dan gereja.
Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Asahan Barumun.
Ketua Green Future Foundation, Teguh Sinaga, menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal kolaborasi berkelanjutan demi pelestarian lingkungan Danau Toba.
“Keterlibatan generasi muda dalam aksi ekologis nyata sangat penting. Danau Toba adalah warisan alam yang harus dijaga bersama,” ujarnya.
Ketua GMKI Fakultas Hukum USU, Reynaldo Siburian, menekankan bahwa kegiatan ini adalah wujud dari Tri Panji GMKI: tinggi iman, ilmu, dan pengabdian. “Menjaga ciptaan Tuhan merupakan bagian dari iman kami. Lewat penghijauan ini, kami hadir membawa dampak sosial dan spiritual,” jelasnya.
Kepala Tata Usaha BBKSDA Sumut sekaligus pembina Green Future Foundation, Andar Abdi Saragih, turut hadir dan memberikan apresiasi.
Ia mendorong sinergi lintas sektor dalam mendukung konservasi sebagai bagian dari visi pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu, Pangulu Nagori Ujung Saribu, Atur Girsang, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para mahasiswa dan relawan.
“Ini bukan hanya soal menanam pohon, tapi juga menanam kesadaran. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut,” katanya.
Mewakili masyarakat, Maruli Siboro berharap tanaman buah yang ditanam dapat tumbuh subur dan membawa manfaat ekonomi dan ekologis di masa depan.
Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa gerakan mahasiswa tidak hanya bersuara di ruang-ruang kampus, tetapi mampu hadir langsung membawa solusi nyata, menanam harapan, dan menyemai masa depan hijau dari lereng Danau Toba. (SNC)
Laporan: Romanis Sipayung