Ketua Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Sumut, Yakin Sitorus menuturkan, hendaknya Pilkada kali ini tidak melukai perasaan antar kelompok di Sumut yang dikenal sangat majemuk. Harus terjaga dari tangan-tangan kotor provokator, baik dalm bentuk SARA yang hanya berambisi untuk kekuasaan.
Hal senada dikatakan, Korwil I GMKI Sumut-NAD Swangro Lumbanbatu. Menurutnya, sebagai pemuda yang tidak berdiri di bawah bendera manapun dan tidak berkostum merah, biru, kuning maupun hijau. Hendaknya pemuda dan mahasiswa dapat mengawal setiap proses Pilkada yang akan berlangsung.
”Minimal kita harus mencari tahu, serta mengetahui rekam jejak calon pemimpin yang akan memimpin kita nantinya. Ayo memilih, Ayo menjadi pemilih cerdas. Kalaulah bisa kaum intelektual juga mampu mengajak pemilih pemula yang lain untuk datang ke TPS berpesta demokrasi bersama untuk memberikan haknya. Kita wujudkan Sumatera Utara yang lebih baik lagi. Pemilih berdaulat, Negara Kuat,” pungkasnya.
Ketua PKC PMII SUMUT Bobby N Dalimunthe, beperdanpat Sumut sebagai miniatur Indonesia harus tetap terjaga dalam kondisi dan momentum apapun. Pilkada merupakan momentum rakyat untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu bekerja secara birokrasi dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.
”Intinya mari tetap menjaga tolenrasi dan persatuan, kebersamaan masyarakat sumut yang sudah ada,” pintanya.
Ketua PW KAMMI Sumut Mangaraja Harahap, menyebutkan, persatuan rakyat adalah modal utama memajukan Sumut. Serta mampu melihat masalah secara universal dan integral adalah harapan bersama untuk para pemimpin di Sumut.
”Sebagai generasi muda yang bijak dan cerdas marilah kita manfaatkan ajang evaluasi demokrasi ini langkah awal untuk menjadi pemimpin di masa mendatang. Generasi muda, teruslah berkarya, tataplah masa depan dengan optimis, jangan mudah pesimis,” katanya.
Ketua Umum Badko HMI Septia Chaniago, menambahkan, seluruh masyarakat Sumut hendaknya memilih pemimpin yang berkualitas. Indikatornya ialah cerdas, bersih dan berintegritas. Pemimpin adalah orang yang cerdas dan punya kapasitas.
Memiliki ide dan gagasan pembangunan yang jelas dan terukur. Selain itu pilihlah pemimpin yang anti dan berani melawan korupsi.
”Kita harus memastikan momentum pilkada ini, benar-benar menjadi titik balik perubahan Sumut ke arah yang lebih baik,” tuturnya. (ali/snc)