SimadaNews.com-Selalu Bersama Rakyat, tepat disematkan kepada Hermanto Hamonangan Sipayung SH mengingat aktivitasnya selama ini selalu memperjuangkan aspirasi rakyat.
Awal tahun 2000-an kita masih ingat betapa gencarnya aspirasi penolakan masyarakat terhadap rencana Ruislagh RSUD dr Djasamen Saragih Pematan Siantar dan SMA Negeri 4 Pematang Siantar. Hermanto Sipayung menjadi salah satu aktivis terdepan menolak Ruislagh itu.
Selain itu, Hermanto Sipayung SH, jugat terlibat berbagai perjuangan masyarakat Siantar-Simalungun, menolak berbagai kebijakan pemerintah pusat dan pemerintahan di Siantar-Simalungun yang tidak berpihak kepada rakyat.
Hermanto Sipayung, juga ikut serta melakukan aksi penolakan Konversi Kebun Teh Sidamanik. Selanjutnya, menjadi salah seorang yang memperjuangkan ide dan gagasan pembangunan Tugu Raja Sang Naualuh Damanik dan terlibat langsung memperjuangkannya serta ikut berjuang untuk pencantuman motto Sapangambei Manoktok Hitei di logo Pemko Pematang Siantar.
Hermanto Sipayung SH juga menjadi salah seorang yang ikut berjuang agar di Siantar pelantikan Anggota DPRD Simalungun menggunakan pakaian adat Simalungun.
Hermanto Sipayung, lahir di Nagori Dolok Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun, 4 Mei 1983.
Masa kecil Hermanto dihabiskan di Nagori Dolok. Sepulang sekolah sejak SD hingga SMP, pria yang memiliki nama panggilan Uttil ini, kesehariannya mengembalakan lembu.
Selain itu, Hermanto kecil dan remaja, turut membantu orangtuanya almarhum Oktober Hausen Sipayung dan almarhum Rasianta br Purba, bertani dan berdagang.
Lulus SMP Negeri 1 Silou Kahean, Hermanto memilih hijrah/merantau ke Pematang Siantar, melanjutkan sekolah ke SMK/STM GKPS Pematang Siantar.
Selama menempuh pendidikan di STM GKPS, Hermanto mulai mengenal dunia organisasi sekolah. Hermanto mulai bergabung di organisasi Patroli Keamanan Sekolah (PKS) Binaan Polres Simalungun, hingga menjadi Ketua PKS di sekolah yang berada di Jalan Merek Raya Kota Pematang Siantar itu.
Dan di masa itu juga, Hermanto dan sejumlah pelajar dari Kecamatan Silou Kahean, membentuk organisasi Himpunan Pelajar Silou Kahean (HPSK) Pematang Siantar.
Tidak itu saja, bersama sejumlah pelajar yang berasal dari Kabupaten Simalungun yang menempuh pendidikan di Kota Siantar, Hermanto mendirikan organisasi Ikatan Pemuda Pelajar Simalungun disingkat IPPS.
Meski aktif di organisasi sekolah baik internal dan eksternal, Hermanto menyempatkan menyambi praktek kerja lapangan di salah satu bengkel mobil di Jalan Pematang Kota Siantar.
Lalu, sepulang sekolah dan pratek kerja lapangan di hari tertentu juga magang menjadi penyiar radio di Radio Pemda (Rapemda) Simalungun Jalan Adam Malik Kota Siantar.
Setelah menamatkan pendidikan di SMK GKPS 2 Pematang Siantar. Hermanto memilih menetap tinggal di Siantar. Niat untuk kuliah pun sementara diurungkan karena ketiadaan biaya.
Tidak mau berpangku tangan, Hermanto meneruskan pekerjaan menyiar di Rapemda Simalungun dan nyambi menyiar di RBS FM Jalan Bola Kaki Pematang Siantar.
Selain itu, Hermanto memutuskan bergabung menjadi penjual loper koran dan magang sebagai wartawan di Kantor SKM Suara Simalungun.
Menjual koran di Kota Siantar hingga ke Perumnas Batu VI dijalaninya dengan berjalan kaki. Sesekali naik sepeda yang dipinjamkan manajemen SKM Suara Simalungun.
Dan beruntung, di masa itu Hermanto diberi kepercayaan untuk tinggal di kantor SKM Suara Simalungun tepat berada di depan Kampus USI.
Setahun menjalani pekerjaan sebagai penyiar dan loper koran, akhirnya Hermanto mendaftar kuliah di Fakultas Hukum Universitas Simalungun (USI).
Di masa-masa memulai kuliah, pekerjaan sebagai loper koran dan menyiar masih dilakoni Hermanto. Dan di kampus, Hermanto mulai mengajak sesama mahasiswa kembali menghidupkan Komisariat Himpunan Mahasiswa dan Pemuda Simalungun (HIMAPSI) USI, dan juga ikut aktif di organisasi GMKI dan organisasi kampus lainnya.
Di organisasi eksternal kampus, Hermanto juga mulai aktif mengikuti berbagai kegiatan kemahasiswaan dan terlibat berbagai aksi unjukrasa menyuarakan aspirasi masyarakat.
Hermanto pun bergabung di organisasi Simalungun Coruption Watch (SCW) dan Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Indonesia, dan ikut mendirikan wadah perjuangan rakyat diberi nama Gerakan Masyarakat Peduli Anggaran (GeMPA).
Memimpin perjuangan bersama rakyat, dilakoni Hermanto Sipayung. Mulai mengkritisi pemerintahan yang tidak transfaran dalam penggunaan anggaran, memperjuangkan aspirasi masyarakat serta menolak kebijakan pemerintahan pusat dan pemerintahan di Siantar-Simalungun yang tidak berpihak kepada rakyat.
Uniknya, ketika memimpin unjukrasa Hermanto selalu mengikutkan seperangkat alat musik tradisional Simalungun “Gonrang” dan ketika berorasi Hermanto selalu mengunyah daun sirih.
Tahun 2005, tepatnya 12 Agustus, saat melakukan unjukra rasa bersama rekan-rekan mahasiswa HIMAPSI di Kantor Kejaksaan Negeri Simalungun, terjadi insiden karena aspirasi mahasiswa waktu itu tidak direspon pihak kejaksaan.
Unjukrasa berujung ricuh. Mirisnya, mahasiswa yang menuntut sikap pihak Kejaksaan supaya mengusut tuntas kasus-kasus korupsi, malah ditangkap. Sebanyak 16 orang, salah satunya Hermanto ditahan pihak kepolisian dan dijebloskan ke penjara.
Satu bulan dijebloskan di penjara. Akhirnya Hermanto dan rekan-rekannya dibebaskan. Dan Hermanto sepulang dari penjara langsung diterima magang kerja di Radio Mora FM.
Sembari menyiar di Radio Mora FM, Hermanto masih berbagi waktu meneruskan kuliah dan masih memimpin pergerakan bersama rakyat.
Hermanto menamatkan kuliah pada Tahun 2007, dan langsung bergabung dengan Harian Metro Siantar, anak perusahaan penerbit media terbesar di Indonesia Jawa Pos Group.
Pada masa itu juga, Hermanto Sipayung terpilih menjadi Sekretaris Cabang DPC HIMAPSI Kota Pematang Siantar. Dan Tahun 2010, menjadi Ketua DPC Pematang Siantar hingga Tahun 2015.
Karier Hermanto di Harian Metro Siantar Group (Harian Metro Siantar, Metro Tapanuli, Metro Asahan dan Metro Tabagsel), bisa dibilang cepat.
Tahun 2009, Hermanto sudah diangkat menjadi redaktur dan Tahun 2010 sudah menjadi Koordiator Liputan (Korlip). Setahun menjadi Korlip, pada Tahun 2013 diangkat menjadi Redaktur Pelaksana.
Enam tahun berkarier, pada Desember Tahun 2014 di umur masih terbilang muda, Hermanto diangkat menjadi Pemimpin Redaksi yang merupakan puncak karier di kalangan jurnalis.
Tiga tahun menjadi Pemimpin Redaksi, pada Januari 2018 Hermanto memilih resain dari perusahaan Jawa Pos itu.
Pria yang akrab dengan tagar #parhutabagas dan #selowmalah ini, pada 10 Januari 2018 memilih mendirikan PT Simada Multi Karya mengelola Media Online SimadaNews.com, SKM RGRSimadaNews dan Radio Online Simada.
Meski berbagi waktu mengurus perusahaan yang didirikan, Hermanto juga tetap masih aktif mengikuti berbagai organisasi.
Hermanto pada Tahun 2015, menjadi Ketua OKK DPP HIMAPSI 2015-2018. Kemudian, Pengurus Presidium PMS Bidang Informasi dan Komunikasi hingga Tahun 2019.
Hermanto juga Aktif di Divisi Hukum GKPS, dan mentor di Yayasan Gerakan Kebajikan Pancasila Jakarta, serta Gerakan Daulat Desa (GDD) serta inisiator Rumah Gotong Royong (RGR) Sumut.
Bapak dari Jon Gilbert Sipayung, Jan albert Sipayung dan Joe Krisman itu, juga menjadi inisiator dan penerima Maklumat Ahli Waris Harajaon Simalungun, untuk mendirikan atau membentuk Lembaga Pemangku Adat yang diberi nama Partuppuan Pemangku Adat (PPAB) Simalungun Tahun 2022.
Dan sejak Tahun 2022 hingga sekarang, Hermanto dihunjuk juga sebagai salah seorang Anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) dan Forum Lalulintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Simalungun.
Suami dari Ermawati Br Damanik itu, juga sempat hijrah ke Jakarta mencoba peruntungan mengikuti seleksi Tenaga Ahli Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Dari 1.400 orang se Indonesia mengikuti seleksi itu, 25 orang dinyatakan lulus salah seorangnya adalah Hermanto Sipayung.
Usai mengikuti seleksi Tenaga Ahli BPIP, Hermanto memilih kembali ke Kota Pematang Siantar.
Selain menjalankan usaha yang dirintis, Hermanto aktif berbagai kegiatan organisasi formal dan non formal, dan mulai aktiv menjadi Advokad setelah dinyatakan lulus mengikuti ujian Advokad yang diselenggarakan Perhimpunan Pengacara Indonesia (PERADI) dan disumpah oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Utara.
Hermanto Sipayung, aktivis yang Selalu Bersama Rakyat saat ini menjadi Bacaleg DPRD Kabupaten Simalungun dari PDI-Perjuangan untuk wilayah Daerah Pemilihan Satu (Dapil I), meliputi Kecamatan Dolok Silau, Pematang Silima Huta, Silimahuta, Purba, Haranggaol Horison, Raya, Silau Kahean, Raya Kahean Dolog Masagal.
Pemilu 2024 kiranya menjadi saatnya Rakyat Selalu Bersama Hermanto Sipayung SH menuju Kursi DPRD Simalungun. (*)