SimadaNews.com-Alokasi dana pembangunan sebesar Rp3 miliar untuk pembangunan jalan menuju Tinggi Raja, diprotes. Sebab pembangunan jalan ke Tinggi Raja, masih bisa ditunda dan dialokasikan ke jalan yang lebih prioritas yakni Jalan Silou Dunia-Parapat Huluan.
Protes itu disampaikan Pangulu Damakkitang Janelson Purba dan Pangulu Bah Sarimah Sukitan, Senin (20/8) kepada wartawan. Dan rencananya, kedua pangulu ini akan membawa masyarakat menemui pimpinan DPRD Simalungun, untuk menyampaikaj protes mereka.
”Bukti menolak dan memprotes, Selasa 21 Agustus, warga Silou Kahean akan menjumpai pimpinan DPRD Simalungun,” kata Janelson dan Sukitan.
Jenelson menuturkan, ruas jalan Silou Dunia-Parapat Huluan adalah ruas utama Jalan menuju Silou Kahean. Ruas jalan ini adalah akses utama masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian. Saat ini jalan tersebut kondisinya sangat memprihatinkan sehingga mendesak untuk segera ditangani.
Dia mengaku, masyarakat Silou Kahean mengapresiasi Pemkab Simalungun yang tahun ini mengalokasikan Dana Pembangunan Jalan dari Kantor Camat Silou Kahean menuju Simanabun Rp4 miliar.
Tetapi mengingat parahnya kerusakan jalan, dana sebesar Rp4 miliar belum mampu menuntaskan perbaikan Jalan Silou Dunia-Parapat Huluan sehingga masyarakat sangat mengharapkan Pemkab lebih banyak lagi mengalokasikan Dana perbaikan Jalan Silou Dunia-Parapat Huluan.
Janelson mengaku, sesuai Informasi tahun ini Pemkab Simalungun mengalokasikan dana sebesar Rp3 miliar untuk pembangunan Jalan Menuju Tinggi Raja. Kebijakan Pemkab Simalungun tersebut sangat mengecewakan, dimana sesuai kenyataan yang mendesak ditangani seharusnya adalah ruas jalan Silou Dunia-Parapat Huluan.
Sukitan menambahkan, masyarakat keberatan dan menolak anggaran pembangunan jalan Rp3 miliar yang dialokasikan ke Ruas Jalan Tinggi Raja. Masyarakat meminta anggaran itu dialokasikan untuk pembangunan jalan utama Silou Dunia-Parapat Huluan yang sangat dibutuhkan masyarakat. (snc)