Dia menegaskan, selain melakukan pencarian dan penanganan para korban, pemerintah melalui KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) juga akan melakukan audit bagi pelaksanaan angkutan transportasi penyeberangan, sebagaimana arahan Presiden Jokowi.
“Audit tersebut nantinya akan menjadi dasar bagi Kementerian Perhubungan untuk mengatur operasi pelayaran penyeberangan agar musibah serupa tak kembali terulang,” sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsdya TNI M. Syaugi, menjelaskan pihaknya mengerahkan 70 personel melakukan pencarian dan pertolongan bagi para korban secara maksimal.
Ia mengatakan, begitu mendapatkan informasi seputar musibah itu, pihaknya langsung bergegas menuju lokasi dan melakukan pencarian.
Dalam pencarian pertama, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan yang dibantu dengan unsur kepolisian, TNI, dan masyarakat sekitar menemukan 19 korban dimana 18 di antaranya berhasil diselamatkan. Pencarian hingga saat ini masih terus dilangsungkan.
Syaugi menjelaskan, pencarian akan dilangsungkan selama 7 hingga 10 hari dan berharap pihaknya mampu menemukan seluruh korban.
“Setelah 10 hari apabila masih ada korban yang belum ditemukan akan kita tambah. Kita akan berusaha all out,” ucapnya.
(*/snc)