SimadaNews.com – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun, Resman Saragih mengungkapkan, walau pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Simalungun belum berjalan sesuai dengan perencanaan pengembangannya, ditambah lagi terjadinya penurunan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara di tahun 2020, cukup drastis akibat pandemi Covid-19.
Menurut Resman Saragih, kondisi itu mulai Maret 2020 sampai Januari 2021, terkait dengan adanya larangan dibukanya objek-objek wisata. Penurunan jumlah kunjungan tersebut, dapat dilihat dari data kunjungan ke hotel-hotel dan ke objek serta destinasi yang ada, contoh ke destinasi wisata Parapat.
Tahun 2019 untuk tamu nusantara 119.756 orang, mancanegara 13.218 orang. Untuk Januari-November 2020, tamu nusantara 75.739 orang, dan mancanegara nol.
“Dan untuk Desember 2020 diperkirakan okupansi hanya sekitar 72%, yang datanya didapat dari hotel yang ada di Kota Parapat,” kata Resman Saragih, Senin (08/02/2021).
Penurunan tingkat kunjungan wisatawan tersebut, kata Resman Saragih, akibat pelarangan kunjungan ke semua objek wisata, yang tentunya berdampak besar bagi seluruh pelaku usaha pariwisata, termasuk hotel, restoran/rumah makan, transportasi air dan darat, pengusaha dan penjual oleh-oleh/souvenir, sehingga pemerintah terpaksa harus merefocusing anggaran untuk membantu semua sektor yang ada termasuk pariwisata.
“Namun, kita patut sedikit lega, karena sektor pariwisata memiliki titik cerah, mulai Juni 2020, dimana beberapa objek wisata diperbolehkan untuk beroperasi kembali dengan ketentuan protokol kesehatan yang ketat dan menerapkan sejumlah aturan sesuai dengan acuan CHSE (Clean, Health, Safety, dan Environment atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan) yang beradaptasi dengan tatanan new normal,” kata Resman Saragih.
Pemerintah Kabupaten Simalungun melalui Dinas Pariwisata, juga melakukan sosialisasi penerapan new normal di destinasi pariwisata. Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan melakukan rapid tes gratis kepada pelaku pariwisata seperti karyawan hotel agar lebih menjamin kenyamanan tamu hotel untuk menginap di Simalungun.
“Kita juga melakukan sosialisasi CHSE untuk hotel dan restoran serta membangun beberapa sarana dan prasarana di beberapa titik lokasi wisata, seperti toilet dan TIC guna mendukung persiapan Simalungun menerima kunjungan wisatawan,” katanya.
Diungkapkan Resman Saragih, bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga sudah melakukan sejumlah kegiatan di kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Simalungun.
“Kegiatan itu, berupa sosialisasi dan pelatihan untuk seluruh pelaku pariwisata, misalnya pelatihan SDM pemandu wisata, pelatihan bahasa asing, kuliner, barista, pengembangan desa-desa wisata, pelatihan sertifikasi CHSE untuk hotel dan restauran, pelatihan untuk para pelaku ekonomi kreatif dan pemberian bantuan kepada pelaku UMKM,” katanya.
Hal yang sama, juga dilakukan oleh Kementerian Koperasi dan UKM di Kabupaten Simalungun. Pemberian bantuan atau CSR untuk desa-desa wisata dari perusahaan yang dikordinir Kemenkomarves (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), juga akan digelontorkan di tahun 2021 ini untuk Kabupaten Simalungun.
“Begitu juga dengan Kementerian Pedesaan, memberikan bantuan berupa perbaikan sarana prasarana hingga bantuan toilet, jalan setapak, joglo dan coffeeshop untuk beberapa desa wisata di Kabupaten Simalungun, untuk membantu desa wisata berkembang dan mampu mendatangkan wisatawan ke desa tersebut,” katanya.
Resman Saragih menyampaikan, dengan adanya titik cerah, mulai Juni 2020, dimana beberapa objek wisata diperbolehkan untuk beroperasi kembali, diharapkan pertumbuhan dan perkembangan destinasi wisata di Kabupaten Simalungun semakin menggeliat, sehingga dampaknya akan terlihat pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara.
“Kita berharap dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, dunia kepariwisataan Kabupaten Simalungun khususnya, dapat beroperasi dengan baik, aman dan nyaman. Kita harapkan, tahun 2021 menjadi tahun kebangkitan destinasi wisata Kabupaten Simalungun,” kata Resman Saragih. (ingot simangunsong)