SimadaNews.com-Kantor Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Pasar 9 Desa Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan Deli Serdang, digasak tiga perampok. Salah satu dari pelaku, memegang senpi dan menodongkannya kepada pegawai bank untuk memuluskan aksi mereka, Selasa (10/7) pagi.
Kronologis terjadinya peristiwa perampokan itu, sebagaimana dihimpun SimadaNews dari beberapa keterangan warga sekitar, menyebutkan pada pagi hari pegawai bank sudah membuka kantor dan beraktivitas seperti biasa.
Tiba-tiba pada pukul 08.30 WIB, satu unit mobil warna hitam parkir persis di depan bank. Begitu mobil berhenti, dua orang pria mengenakan penutup wajah, kaca mata hitam dan topi, turun dan langsung masuk ke dalam bank.
”Salah satu pelaku, memegang senpi dan menodongkannya kepada Satpam yang bertugas di depan kantor. Karena ditodong pakai senpi, Satpam tidak bisa bergerak dan hanya diam menyaksikan dua pelaku masuk ke dalam kantor,” kata salah seorang warga bernama Rizki yang tinggal tidak jauh dari lokasi.
Menurut Rizki, saat dua orang pelaku masuk ke dalam kantor, seorang lagi tetap bertahan di dalam mobil memantau situasi. Sedangka dua pelaku lainnya beraksi, mengancam para pegawai sembari meminta uang yang ada di kasir.
Begitu mendapat uang, dua pelaku langsung keluar dari dalam kanto dan masuk ke dalam mobil. Tidak berapa lama, mobil bergerak dari lokasi menuju arah Desa Batang Kuis, Deli Serdang.
”Aksi di dalam kantor sepertinya cepat. Karena tidak berapa lama, dua orang pelaku sudah kembali masuk ke mobil dan mobil melintas kencang ke arah Batang Kuis,” aku Rizki diamini warga lainnya.
Pasca kepergian para pelaku, pegawai bank kemudian menghubungi pihak kepolisian yang tidak berapa lama langsung tiba di lokasi melakukan olah TKP dan sebahagian melakukan pengejaran ke arah pelarian mobil pelaku.
Kapolsek Percut Seituan Kompol Faidil Zikri, ketika dihubungi wartawan menyebutkan, pihaknya pasca aksi perampokan mendapat laporan dan langsung melakukan olah TKP dan penyelidikan serta pengejaran terhadap para pelaku.
Dia menambahkan, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah pegawai BTPN dan sejumlah warga sekitar. Dan kerugian ditaksir sekitar Rp148 juta. (ali/snc)