SimadaNews.com-Kegiatan tambang ilegal, terjadi di Dusun Sungai, Kampung Sisip Desa Sungai Besar, Kecamatan Pucuk Rantau Kabupaten Kuantan Singigi Provinsi Riau.
Pantauan SimadaNews, Sabtu (20/1) di lokasi penambangan, para pekerja yang mayoritas pendatang melakukan kegiatan penambangan yang disebut dengan istilah mendompeng tanpa memiliki izin resmi dari pemerintah.
Sejumlah warga yang ditanyai, mengaku kegiatan mendompeng itu sudah lama berlangsung. Ironisnya, para pendompeng sebutan bagi pekerja tambang ilegal, sama sekali tidak memperdulikan kerusakan lingkungan.
“Daerah ini masih banyak emasnya, Bang. Makanya banyak oknum membuka usaha tambang. Tapi tidak ada izinnya,” kata warga sembari meminta nama mereka tidak dipublikasikan karena takut bermasalah dengan oknum-oknum yang diduga melindungi kegiatan penambangan ilegal itu.
Menurut warga, pasca kegiatan penambangan emas, sungai di daerah itu tercemar dan tanah banyak rusak. Sebab, ketika para pekerja selesai mendompeng, lubang-lubang hasil galian dibiarkan saja.
“Kalau tanah disini sudah tidak bisa diusahai. Kalau pun diusahai menaman sawit, harus banyak-banyaklah memupuk. Itu terjadi semenjak ada kegiatan tambang emas itu,” keluh warga.
Mereka menyebutkan, para pekerja tambang kebanyakan datang dari Pulau Jawa. Kehadiran para pekerja itu, diduga sengaja dimobilisasi oknum-oknum pengusaha tambang.
”Katanya pekerja dari Pulau Jawa lebih tahu teknis mendompeng,” sebut mereka,
Mereka melanjutkan, jalan-jalan menuju daerah mereka pun kini sudah tidak layak dilintasi semenjak adanya aktivitas truk pengangkut hasil galian. Apalagi musim hujan, kondisi jalan sangat berlumpur.
Mereka menambahkan, sampai saat ini belum ada tindakan dari pemerintah terkait aktvitas penambangan ilegal itu. Bahkan, kerap terlihat ada oknum-oknum berseragam datang ke lokasi. Tapi sayang, bukannya melakukan penindakan malah memanfaatkan situasi.
”Ada oknum berseragam masuk ke lokasi. Tapi itulah, tahu sendirilah kita. Buktinya nggak ditutup juga, malah makin sering beroperasi dan oknum itu datang lagi terus menerus,” ketus warga.
(dai/mas/snc)