SimadaNews.com – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) berupaya mendorong peningkatan kualitas pengolahan kopi yang dihasilkan oleh petani dan perajin kopi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, agar dapat bersaing dan diterima pasar Eropa.
Terkait dengan itu, Direktorat Jenderal Pembangunan Kawasan Desa dan Investasi Desa, Kemendes PDTT, Lion Parcel, Koperasi Kopi Rakyat Indonesia (Kopira) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung menggelar talk show bersama petani dan penggiat Kopi Temanggung di Aula Kecamatan Gemawang, Jumat (22/01/2021).
Selain melakukan pendampingan terkait pengolahan kopi, Kemendes PDTT juga akan membantu pemasaran, sehingga Kopi Temanggung dapat menembus pasar Eropa, khususnya Jerman.
Staf Ahli Kemendes PDTT Bidang Hubungan Antar Lembaga, Samsul Widodo mengatakan, pengolahan Kopi Robusta dari Kecamatan Gemawang harus lebih ditingkatkan dan berstandar internasional. Mulai dari penanaman, perawatan, pascapanen, pengelolaan hingga pemasaran. Bahkan penyajian kopi juga harus dilakukan oleh barista yang profesional dan juga unik, seperti penyajian Teh Tarik dari Aceh.
“Jadi nanti, kami akan fokus di pemasaran dan pendampingan, supaya petani dan yang mengolah juga bisa menghasilkan kopi yang lebih berkualitas. Sangat memungkinkan, permasalahannya bahwa standar kita itu harus memenuhi apa yang mereka minta. Nanti peran kami yang mempertemukan standar itu,” ungkap dia.
Kopi Temanggung sudah memiliki kualitas yang bagus, tetapi Kopira menjelaskan bahwa, terdapat standar yang diminta oleh pasar Eropa, karena terdapat bermacam-macam produsen kopi yang masuk dan harus sesuai dengan standardisasi.
Samsul juga menjelaskan bahwa, Amerika pun menerima Kopi Indonesia, akan tetapi bersaing ketat dengan kopi asal Vietnam, Amerika Selatan, Brasil dan negara produsen kopi lainnya.
Guna memperluas pasar, Pemkab Temanggung juga berupaya membuka jejaring dengan komunitas kopi internasional, sehingga petani dan perajin kopi di Temanggung dapat menjual sendiri kepada konsumen di luar negeri. Karena selama ini ekspor Kopi Temanggung masih melalui perantara.
“Pemkab Temanggung melakukan berbagai upaya sekaligus. Ke bawah kita terus melakukan pembinaan kepada petani, kemudian perajin dan pelaku kopi. Yang keluar kita terus bangun jejaring dengan komunitas kopi nasional maupun internasional. Karena dunia kopi itu dunia yang spesifik, pemainnya banyak, pesaingnya juga banyak,” ungkap Bupati Temanggung M. Al Khadziq saat ditemui dalam acara tersebut.
Lebih lanjut disampaikan bahwa, ada standar yang akan menentukan Kopi Temanggung bisa diterima oleh pasar atau tidak.
Menurut dia, sejauh ini untuk urusan di tingkat nasional sudah tidak ada masalah, tetapi untuk menuju ke pasar internasional, Kabupaten Temanggung masih membutuhkan berbagai jejaring ke komunitas internasional.
“Oleh karena itu, dukungan dari Kopira dan Kemendes PDTT sangat penting bagi Kopi Temanggung, sehingga ke depan Kopi Temanggung bisa berkelas internasional,” katanya. (infopublik)